Jokowi Dilaporkan ke KPK, Dokter Tifa: Cuma Dua Orang yang Tak Lihat Ini Nepotisme

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 24 Oktober 2023 | 12:27 WIB
Jokowi Dilaporkan ke KPK, Dokter Tifa: Cuma Dua Orang yang Tak Lihat Ini Nepotisme
Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo dan beberapa anggota keluarganya resmi dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah Jokowi sendiri dan dua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Ipar Jokowi, Anwar Usman yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) juga ikut dilaporkan ke lembaga antirasuah. Situasi itu kemudian mendapatkan kritikan pedas dari pegiat media sosial Dokter Tifa.

Melalui akun X (dulu Twitter) miliknya, Dokter Tifa membagikan tangkapan layar pemberitaan Jokowi dan keluarganya yang dilaporkan ke KPK. Dalam berita itu, Jokowi, Gibran, Kaesang, dan Anwar Usman dilaporkan atas kasus dugaan nepotisme.

Dokter Tifa pun memandang sejauh ini hanya dua orang yang tidak melihat hal tersebut sebagai nepotisme.

Baca Juga: Moment Ganjar Pranowo Dipijat Gibran, Gunakan Jurus 'Gibran Mengeluarkan Angin'

"Cuma dua orang yang tidak bisa lihat ini sebagai nepotisme. Satu, orang idiot. Dua, orang gila," tulis @/DokterTifa dalam cuitannya seperti dikutip Suara.com, Selasa (24/10/2023).

Sentilan pedas Dokter Tifa kepada Jokowi dan anak-anaknya ini pun menuai atensi luas publik. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan Dokter Tifa itu sudah dibaca 17 ribu kali dan mendapatkan ribuan tanda suka.

Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Tak sedikit yang setuju dengan pendapat Dokter Tifa dan mengkritik dinasti politik Presiden Jokowi.

"Bukannya rakyat takut Prabowo-Gibran akan menang, tapi pencalonan Gibran sebagai bakal cawapres sangatlah menghina rakyat!" kritik warganet.

"Sangat sepakat," sahut warganet.

Baca Juga: Jokowi Kasih Kemudahan Beli Rumah, Bebas PPN Hingga Biaya Administrasi

"Saya ingat kalimat tahun 1999, yang tidak diketahui dari siapa: 'Sinners easily see sin across the sea'," komentar warganet.

"Semua itu bermuara dari partai PDIP," celetuk warganet.

"Brilian pemikiran dan pernyataan bu dokter. Kalau boleh menambakan satu lagi, otaknya ketutup nafsu serakah," tambah yang lain.

Sebagai informasi, putusan Ketua MK Anwar Usman terhadap gugatan batas usia capres-cawapres telah memicu kontroversi. Pasalnya, keputusan Ketua MK itu dinilai menguntungkan sang keponakan, Gibran Rakabuming Raka.

Ini setelah Ketua MK mengabulkan gugatan batas usia minimal capres-cawapres menjadi 35 tahun, dari yang tadinya 40 tahun. Syaratnya, capres-cawapres harus memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

Putusan itu membuat Gibran yang tadinya terganjal aturan usia 40 tahun, kini menjadi bisa maju sebagai cawapres. Diketahui usia anak sulung Presiden Jokowi ini adalah 36 tahun.

Pasca putusan MK, Gibran pun langsung melakukan manuver politik. Ia setuju diusung oleh Koalisi Indonesia Maju menjadi cawapres Prabowo Subianto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI