Sebut Isu Dinasti Politik Pecah Suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, Pengamat: Anies-Muhaimin Diuntungkan

Senin, 23 Oktober 2023 | 21:48 WIB
Sebut Isu Dinasti Politik Pecah Suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, Pengamat: Anies-Muhaimin Diuntungkan
Kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti bidang politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro membeberkan sejumlah dampak terkait putusan MK soal batas usia capres dan cawapres. Menurutnya hal ini paling terasa untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Diketahui, dalam putusan MK kekinian mengizinkan orang di bawah 40 tahun bisa maju capres atau cawapres asalkan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.

"Dampak keputusan MK tersebut, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendeklarasikan Gibran sebagai bacawapres Prabowo, tentu deklarasikan KIM tersebut akan berpengaruh terhadap paslon yang ada," kata Zuhro kepada Suara.com, Senin (23/10/2023).

"Bagi Ganjar-Mahfud ini akan menjadi tantangan karena suara dukungannya terbagi dengan Gibran yang notabene didukung penuh Jokowi," tambah dia.

Baca Juga: Bukan Incar Jokowi Effect, Prabowo Gandeng Gibran Jadi Cawapres Gegara Hal Ini

Di sisi lain, Zuhro menilai isu politik dinasti ini membuat pasangan Prabowo-Gibran tidak akan mendapatkan suara penuh dari pendukung Jokowi karena terbagi dengan pemilih Ganjar-Mahfud.

"Dalam hal ini, justru yang diuntungkan adalah paslon Anies-Imin," tandas Zuhro.

Perlu diketahui, sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil riset yang dirilis pada Oktober 2023. Dari sejumlah lembaga yang melakukan survei, hasilnya nama Prabowo Subianto yang selama ini bertengger di atas papan survei, berpotensi ditelikung Ganjar Pranowo.

Meski nama Prabowo mendominasi dari hasil survei yang dirilis enam lembaga sejak 1 Oktober hingga 23 Oktober 2023, namun Ganjar Pranowo memiliki peluang yang cukup besar untuk menyalip Ketua Umum Gerindra tersebut.

Dalam survei yang dilakukan IPSOS misalnya, nama Ganjar Pranowo bersama cawapresnya, Mahfud MD berada di pemuncak elektabilitas meski unggul tipis kurang dari satu persen.

Baca Juga: Putusan MK Muluskan Gibran Jadi Cawapres, Mahfud MD: Kalau Diperdebatkan Malah Bahayakan Bangsa

Survei IPSOS sendiri dilakukan pada periode 17-19 Oktober 2023 dengan metode telesurvei.

Kemudian berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Ganjar mendapat 37 persen unggul 4 persen di atas Prabowo yang hanya mendapat 33 persen, sedangkan Anies berada di posisi ketiga, yakni 21,5 persen.

Sedangkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI pada periode 16 hingga 18 Oktober 2023, Prabowo-Gibran mendapat 35,9 persen, kemudian Ganjar-Mahfud 26,1 persen dan Anies-Muhaimin hanya 19,6 persen. Meski begitu, ada 18,3 persen responden yang belum menentukan pilihannya.

Dinasti Politik Jokowi. (Suara.com/Ema Rohimah)
Dinasti Politik Jokowi. (Suara.com/Ema Rohimah)

Dari penggambaran tersebut, tentunya sangat memungkinkan bila Prabowo bisa saja tersalip.

Apalagi saat ini pasangan Prabowo-Gibran sedang diadang dengan wacana yang cukup serius diembuskan lawan politiknya, politik dinasti dan nepotisme.

Pasalnya, putusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan seseorang yang maju menjadi capres maupun cawapres minimal berusia 40 tahun atau pernah menjadi penyelenggara pemerintahan.

Tentunya hal tersebut dianggap menjadi karpet merah untuk Gibran maju di tingkat politik nasional.

Sementara di lain sisi, bisa menjadi batu sandungan cukup dalam bagi 'Sang Veteran Pilpres' Prabowo Subianto yang menjadi kali keempat baginya menjadi peserta kontestasi Pemilu di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI