Suara.com - Ada isu soal PDIP yang santer beredar hingga menjadi topik perbincangan hangat. Para kader mereka yang menjabat sebagai menteri dikabarkan akan dicabut dari Kabinet Indonesia Maju. Hal ini muncul usai Presiden Jokowi dinilai pindah haluan dari PDIP.
Beberapa waktu lalu, Relawan Pro Jokowi (Projo) mengumumkan dukungannya kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Selain itu, anak bungsunya, Kaesang Pangarep juga memilih bergabung dengan PSI ketimbang PDIP hingga menjadi Ketum.
PSI sendiri tampaknya akan mendukung Prabowo. Kemudian, anak sulung Jokowi yang kini menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun digadang menjadi cawapres Prabowo. Ia bahkan sudah menerima dukungan dari Partai Golkar dan Partai Gelora.
Atas dasar itu, Jokowi dianggap pindah haluan dari PDIP dan muncul isu para kader partai banteng merah yang menjadi menteri akan dicabut. Adapun saat ini, ada lima kader PDIP yang menempati jabatan menteri di bawah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Isi 2 Surat Prabowo Subianto ke Presiden Jokowi Jelang Deklarasi Pasangan Capres-Cawapres
Mereka adalah Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM (Menkumham)), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Abdullah Azwar Anas (Menpan RB), Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), serta Pramono Anung Wibowo (Sekretaris Kabinet).
Tanggapan Puan Maharani
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani buka suara soal isu kader partainya yang bekerja untuk Jokowi bakal dicabut. Ia menampik hal tersebut dan mengatakan bahwa menteri merupakan hak prerogatif presiden. Jadi, jika masih dipercaya, maka tetap akan bertugas.
"Itu isu namanya," ujar Puan kepada wartawan usai hadiri acara Silaturahmi Bersama Gus dan Ning di Grand City, Surabaya, Sabtu (21/10/2023).
"Menteri itu hak prerogatif dari presiden. Jadi, kalau presidennya masih percaya dan masih menugaskan menteri-menteri yang ada, ya semua menteri itu wajib untuk bisa menuntaskan dan membantu presiden dalam bekerja di kabinet," lanjutnya.
Baca Juga: Umumkan Cawapresnya, Prabowo Subianto Tunggu Izin Presiden Jokowi
Arah Dukungan Jokowi
Puan Maharani juga sempat bicara soal arah dukungan Jokowi buntut relawan Projo yang mendukung Prabowo Subianto. Ia mengaku ingin tahu apakah sang presiden masih mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud atau punya jagoan lain dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Pertanyaannya harus ditanyakan Pak Jokowi bukan ke saya, jadi nanti ditanyakan ke Presiden kalau udah pulang masih dukung Pak Ganjar atau punya pilihan lain. Tolong tanyakan, saya juga ingin tahu," kata Puan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Jokowi pun menanggapi pertanyaan Puan terkait arah dukungannya pada Pilpres mendatang. Ia tak menyebut satu nama dan hanya menjawab akan mendukung semuanya demi kebaikan negara. Hal ini disampaikannya usai Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (22/10/2023).
"Dukung semuanya (soal capres) untuk kebaikan negara ini," ujar Jokowi.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti