Suara.com - Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) mengungkap saat ini ada lima desain yang sedang dipertimbangkan untuk menjadi baju kampanye. Salah satu opsinya adalah desain garis hitam putih lurus yang diusulkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Hal ini disampaikan olah Wakil Ketua TPN GP, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa. Ia menyebut hanya satu desain yang dipilih dan belum tentu usulan dari Jokowi.
"Yang garis-garis hitam putih itu satu dari lima. Seingat saya, satu dari lima desain yang sejauh ini dilombakan. Kita lihat mana yang lebih banyak vote-nya, ya itu lah yang kita pilih," ujar Andika di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSUD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2023).
Menurut Andika, desain yang akan dipakai berdasarkan pilihan terbanyak dari masyarakat.
Baca Juga: Timses Ganjar-Mahfud Ikhlaskan Gibran Batal Jadi Jurkam, Andika Perkasa Ungkap Sosok Pengganti
"Kita, nanti mana yang dipilih saja, begitu. Kita mengikuti banyaknya vote. Jadi, bukan semata-mata pertimbangan subjektif, enggak juga," ucap Andika.
Lima opsi pakaian khusus Pilpres 2024 ini memang sempat diungkap oleh Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo melalui akun media sosial X miliknya pada 17 Oktober lalu.
Ganjar meminta warganet untuk memilih salah satu dari lima pakaian, yakni baju hitam celana krem, baju hitam celana hitam, baju krem celana hitam, baju hitam putih celana hitam, dan baju putih celana hitam.
Timses Ganjar-Mahfud Cari Alternatif Pengganti Gibran
Sebelumnya, Andika Perkasa menyebut pihaknya siap mengikhlaskan apabila putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi batal jadi juru kampanye (jurkam) Ganjar-Mahfud MD lantaran menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Prabowo Subianto.
Baca Juga: Alasan Ganjar Pranowo Batal Lari Pagi Menuju RSPAD
"Oh saya tak iklaskan (ikhlas Gibran gak jadi Jurkam). Walaupun saya enggak tahu nanti kan. Pasti sangat lah (ikhlas)," ujar Andika kepada awak media termasuk Suara.com di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Minggu (22/10/2023).
Ia pun menyebut tak ada masalah pada penyusunan struktur jurkam apabila nantinya Gibran batal bergabung. Sebab, pihaknya sudah memiliki sejumlah alternatif.
"Yang jelas, kita sudah menyiapkan kerangka-kerangka beberapa alternatif, tinggal mana yang jadi, nanti yang kemudian akan mempengaruhi lah, mempengaruhi alternatif mana yang kita pilih," tuturnya.
Andika tak mau merinci siapa yang akan menjadi pengganti Gibran di posisi Jurkam. Ia juga masih menunggu arahan dari PDIP dan keputusan resmi dari Prabowo Subianto soal Cawapresnya.
Namun, ia meyakini posisi jurkam bisa berasal dari empat partai koalisi ataupun kalangan profesional.