Namun Gibran mengakui ia tidak menyampaikan hal ini kepada politisi senior di PDIP. Ia hanya menjadi pendengar ketika diberi evaluasi dan tidak berani membantah.
"Ilmu saya masih sedikit. Kalau saya memang anak ingusan ya enggak usah takut sama saya. Enggak usah takut sama manuver saya," ucap Gibran.
"Katanya ingusan ya udah enggak usah takut sama saya. Saya enggak punya pasukan, enggak punya apa-apa kok. Saya masih baru banget. Beda dengan yang senior yang punya pasukan dan suara. Dan sekali lagi saya tidak mewakili siapapun," tambahnya.
Rosi lalu memberi pertanyaan lain seputar PDIP yang kerap menyebut para kadernya dengan petugas partai. Gibran pun menanggapi hal ini dengan santai saja.
"Saya juga petugas partai. Saya fine-fine aja. Tapi kalau persepsi publik, anak milenial dan Gen Z biar mereka sendiri yang menentukan," jawab Gibran.
"Petugas partai, anak ingusan, dilaknat, sana belajar dulu, itu saya kembalikan dulu ke teman-teman semua," imbuhnya sambil menunjuk penonton.
Dalam kesempatan bincang-bincang itu pula Gibran berkali-kali menekankan bahwa cara menjaring simpati anak muda dalam politik berbeda dengan dahulu.
Apakah benar diksi-diksi ini yang membuat Gibran meninggalkan PDIP dan malah mendekat ke Prabowo? Kita tunggu saja kepastiannya setelah benar-benar pasangan Prabowo-Gibran dideklarasikan secara resmi.
Mulai Mendekat ke Prabowo
Sebagaimana diketahui baru-baru ini Gibran nampak mulai mendekat ke sejumlah partai pengusung Prabowo. Ia terlihat hadir di Rapimnas Partai Golkar, Sabtu siang (21/10/2023).