Apa Yang Terjadi Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Denny JA: Isu Dinasti Politik Akan Terus Hidup

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 23:11 WIB
Apa Yang Terjadi Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Denny JA: Isu Dinasti Politik Akan Terus Hidup
Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming disambut Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto beserta jajaran elite partai tersebut di arena rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar di Kantor DPP, Sabtu (21/10/2023). [Suara.com/Rakha Arlyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menanggapi perihal kabar Gibran Rakabuming yang akan menjadi cawapres Prabowo Subianto. Dia menilai apabila Gibran maju menjadi cawapres Prabowo, maka isu dinasti politik akan terus hidup.

"Apa yang terjadi jika pada akhirnya Gibran Rakabuming dipilih menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto? Bisa kita duga setelah ini maka isu dinasti politik akan dihidupkan," ungkap Denny JA melalui unggahan video di akun Twitter (atau X) pribadinya.

Menurutnya, memang hal tersebut menjadi salah satu cara menyerang dan mengecilkan imej Gibran sendiri. Namun boleh jadi, permainan politik itu tak akan panjang usianya.

"Sebagian memang inilah cara untuk menyerang Gibran dan mengecilkan imej padanya. Namun bisa duga bahwa politik ini tak akan panjang usianya karena memang di negara demokrasi dinasti poltik itu hal yang biasa saja," tuturnya.

Baca Juga: PBB: Prabowo-Gibran Daftar KPU Hari Rabu Tanggal 25 Oktober

Dia menambahkan, hal tersebut merupakan prinsip demokrasi yang berlaku persamaan hak semua warga negara. Dia menyebut, anak presiden sekalipun tidak boleh didiskriminasi.

"Mengapa ini biasa saja, karena inilah prinsip demokrasi, dalam prinsip demokrasi berlaku prinsip persamaan hak semua warga negara sama haknya tidak boleh didiskriminasi walau dia anak petani ataupun anak presiden," katanya.

Juga, dalam sistem demokrasi tidak ada larangan bagi siapapun untuk menjadi pejabat pemerintahan maupun pemimpin nasional.

"Juga dalam sistem demokrasi konstitusi sebagai aturan main yang tertinggi tak ada larangan di sana bagi siapapun anak presiden, gubernur, walikota untuk menjadi pemimpin nasional,"

Dia menyebut, pada akhirnya rakyat lah sebagai penentu putusan. Lebih memilih sosok tersebut atau tidak.

"Dan memang juga karena nanti akhirnya penentuannya adalah ada pemilu rakyatlah yang memilih yang menentukan memilih itu atau tidak," imbuhnya. (kontributot: Ayuni Sarah)

Baca Juga: Gibran Resmi Diusung Jadi Cawapres, Kediaman Prabowo Malam Ini Masih Sepi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI