Bibit Bebet Bobot Dinasti Politik Keluarga Jokowi

Ruth Meliana Suara.Com
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 18:14 WIB
Bibit Bebet Bobot Dinasti Politik Keluarga Jokowi
Ilustrasi Mahkamah Keluarga di balik putusan batas usia minimal capres-cawapres di MK. [Suara.com/Emma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo dituding tengah membangun dinasti politik. Tudingan itu menguat setelah anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai Wali Kota Solo diusulkan Golkar menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Selain Gibran, hampir semua anggota keluarga Presiden Jokowi menduduki jabatan penting. Sebut saja menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan. Lalu anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep menjabat Ketum PSI. Terakhir ada ipar Jokowi, Anwar Usman yang menjadi Ketua MK.

Fakta itu membuat keluarga Jokowi belakangan ini mendapatkan sorotan tajam, terlebih jelang Pemilu 2024. Apalagi MK baru saja mengabulkan salah satu gugatan tentang batas usia capres-cawapres, di mana putusan itu membuat Gibran bisa maju sebagai cawapres.

Lantas, seperti apakah bibit bebet bobot dinasti politik keluarga Jokowi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Dekat Jokowi Tapi Berani Pilih Ganjar-Mahfud daripada Gibran, Berapa Gaji Ahok di Pertamina?

Rekam Jejak Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Biro Pers Sekretariat Presiden]

Presiden Jokowi dikenal sebagai figur yang sederhana, dekat dengan rakyat dan bersih dari korupsi. Ketiga hal tersebut tampak dalam jejak rekamnya saat memimpin Kota Solo dan DKI Jakarta.

Diketahui, pria kelahiran Solo, 21 Juni 1961 tersebut mengawali karier politiknya dengan menjadi Wali Kota Solo, Jawa Tengah pada tahun 2005. Kala itu ia maju sebagai orang nomor satu di Solo dengan diusung oleh PDI Perjuangan.

Lima tahun berselang, Jokowi kembali terpilih sebagai Wali Kota Solo dengan perolehan suara lebih dari 90%. Selama menduduki jabatan sebagai wali kota, Jokowi merenovasi pasar tradisional dan merelokasi warga miskin dari bantaran sungai ke tempat tinggal yang layak.

Jokowi semakin dikenal oleh masyarakat setelah maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2012. Ia berhasil terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Gibran Resmi Diusung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin: Selamat Mas

Jokowi kemudian memutuskan untuk maju sebagai capres di Pilpres 2014 dan menang. Kala itu ia menggunakan "revolusi mental" untuk membangun karakter bangsa. Di antaranya mencegah korupsi, nepotisme dan sikap intoleran terhadap perbedaan.

Jokowi kembali maju dan memenangi Pilpres 2019. Ia kini sudah menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia selama dua periode. Sosoknya juga dikenal sebagai Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia.

Rekam Jejak Gibran Rakabuming Raka

Profil Gibran Rakabuming Raka (instagram/@gibran_rakabuming)
Profil Gibran Rakabuming Raka (instagram/@gibran_rakabuming)

Pada tahun 2018, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi sempat mengungkapkan tidak minat untuk terlibat dalam dunia politik. Ia lebih memilih menjadi seorang pebisnis, alih-alih seorang politikus.

Namun, takdir berbicara lain. Ia akhirnya tertarik terjun dunia politik dan maju di Pilkada 2021. Gibran yang diusung PDIP berhasil menjadi Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021. Pencapaian itu menjadikan Gibran sebagai wali kota termuda dalam sejarah kota Solo, yakni usia 33 tahun.

Gibran saat ini masih menduduki jabatan sebagai Wali Koto Solo. Namun beberapa hari terakhir, kencang dikabarkan bahwa sosoknya akan diusung menjadi cawapres Prabowo Subianto. Bahkan ia sudah dideklarasikan oleh Golkar sebagai cawapres Prabowo.

Rekam Jejak Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution. [dok Pemkot Medan]
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [dok Pemkot Medan]

Bobby Nasution merupakan suami dari anak Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu. Ia merupakan mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Perseo) IV yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Menantu Presiden Jokowi ini sebelumnya sempat menjabat sebagai manajer klub sepak bola Medan Jaya pada 2014. Sebelumnya, pada 2013, Bobby telah merintis usaha Veteran Cafe yang berlokasi di samping Wali Kota Binjai.

Rekam jejak Bobby pernah menduduki jabatan sebagai komisaris PT Wirasena Cipta Reswara. Ia juga memiliki saham Rp 1.53 miliar di PT Pilar Wirasena Sinergi, perusahaan dalam bidang pertanian produk beras.

Sosoknya juga sempat menjadi Direktur Pemasaran Takke Group. Tak hanya itu, Bobby juga pernah terlibat dalam bisnis properti pada 2011, yakni proyek Malioboro City di Yogyakarta.

Rekam Jejak Kaesang Pangarep

Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep memberikan pidato politiknya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep memberikan pidato politiknya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kaesang Pangarep merupakan putra bungsu Presiden Jokowi yang baru-baru ini turut terjun ke dunia politik. Saat ini ia resmi menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kaesang resmi menjadi kader PSI setelah menerima kartu tanda anggota (KTA) di kediaman Jokowi yang berada di kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (23/9/2023).

Sama seperti ayah dan kakak-kakaknya, ia memulai kariernya di dunia bisnis. Bisnis miliknya meliputi Sang Pisang, di mana bisnis ini dirintisnya bersama dengan rekannya yang bernama Ansari Kadir.

Bisnis lain yang dijalankan oleh Kaesang adalah Mangkok Ku, sebuah restoran yang menyajikan menu rice bowl. Bisnis itu dijalankan Kaesang bersama dengan kakaknya, Gibran.

Adapun bisnis lain milik Kaesang sebelum ia terjun ke dunia politik yaitu ternak Kopi, Kemripik, dan Madhang.id. Ia juga diketahui menjadi salah satu pemilik saham Persis Solo.

Rekam Jejak Anwar Usman

Ketua MK, Anwar Usman. (Instagram/@antaranewscom)
Ketua MK, Anwar Usman. (Instagram/@antaranewscom)

Anwar Usman merupakan hakim yang menduduki jabatan sebagai Ketua MK ke-6. Jabatan tersebut ia emban sejak 2 April 2018. Sebelumnya, ipar Jokowi ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MK. 

Anwar sempat mengenyam pendidikan di sekolah guru agama. Sosoknya kemudian mengawali kariernya sebagai seorang guru honorer.

Selanjutnya, kariernya di bidang hukum baru dimulai pada tahun 1984 usai menyandang gelar Sarjana Hukum. Pada tahun itu, Anwar mencoba peruntungan untuk mengikuti tes calon hakim. Ia lolos seleksi dan diangkat menjadi calon hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.

Kariernya semakin menanjak sampai akhirnya ia berpindah ke Mahkamah Agung (MA). Selama di MA, Anwar pernah menjabat beberapa jabatan seperti Asisten Hakim Agung (1997-2003), dan Kepala Biro Kepegawaian MA (2003-2006).

Pada tahun 2005, ia diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan masih tetap bekerja sebagai Kepala Biro Kepegawaian.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Latihan, Hukum dan Peradilan MA periode 2006-2011.

Anwar resmi menjadi hakim konstitusi setelah mengucapkan sumpah di hadapan Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta pada 2011 lalu. Ia kemudian terpilih sebagai Wakil Ketua MK periode 2015-2017. Barulah pada tahun 2018, ia terpilih sebagai Ketua MK.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI