Suara.com - Salah satu kandidat terkuat cawapres Prabowo Subianto, Erick Thohir disebut memiliki elektabilitas tinggi berkat endorsement dari Presiden Jokowi.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow mengatakan, kebersamaan Jokowi dengan Erick Thohir di berbagai kesempatan membuat nama Menteri BUMN ini semakin dikenal oleh masyarakat luas.
"Kebersamaan seperti itu dari sisi teori komunikasi politik, membuat sosok Erick Thohir itu semakin populer dan terima oleh publik," kata Jeirry, Jumat (20/10/2023).
Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap melibatkan Erick Thohir untuk ikut ambil bagian. Salah satunya saat Jokowi mengajak Menko Marves ad interim itu untuk melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dan China untuk bertemu dengan petinggi kedua negara tersebut.
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Zulhas Siapkan Plan A dan B, Bila Erick Thohir Gagal Jadi Cawapres
Hal inilah disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya elektabilitas Erick Thohir dalam berbagai hasil survei.
Salah satunya dalam hasil survei Poltracjing di bulan September yang bertengger kokoh di posisi pertama dengan perolehan suara 19 persen.
Posisi selanjutnya diisi oleh Muhaimin Iskandar dengan capaian 8,1 persen kemudian Mahfud MD sebesar 8 persen dan Khofifah Indar Parawansa sebesar 4 persen.
Tak hanya endorsement Jokowi, kinerja baik Erick Thohir juga dinilai menjadi faktor kuat yang membuat namanya diperhitungkan masuk bursa cawapres.
Mulai dari membawa laba bersih BUMN meningkat tajam hingga membuat berbagai gebrakan di PSSI. Berbagai terobosan itu membuat Erick Thohir semakin dikenal, terutama di kalangan milenial.
Baca Juga: Jokowi Saksikan Startup RI Gandeng Perusahaan China Garap Proyek Vaksin
"Dia kan dipandang berhasil dalam membawa BUMN lebih baik oleh masyarakat," ungkap Jeirry.
Bicara soal peluang maju Pilpres 2024, berbekal elektoral tinggi dinilai mampu membuat nama Erick Thohir bersaing dengan kandidat lain.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur, Erick Thohir memperoleh elektabilitas mencapai 17,2 persen mengalahkan Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan 15,1 persen dan Mahfud MD 11,5 persen.
Erick Thohir dinilai telah mengantongi mayoritas suara di Jawa Timur yang didominasi Nahdliyin.
Sementara itu, dari temuan survei Polling Institue periode 21-25 Agustus 2023, Erick Thohir memperoleh elektabilitas tertinggi mencapai 24,5 persen. Raihan suara itu membawanya menyingkirkan kandidat lain seperti Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil, hingga Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Meskipun Erick Thohir mengantongi elektabilitas tinggi, hal itu tidak membuatnya langsung masuk bursa cawapres secara instan. Erick Thohir harus melawan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang sama-sama dari kalangan anak muda dan diganderungi anak muda juga.
Meski demikian, teka teki siapa cawapres Prabowo masih belum terpecahkan. Semua akan terjawab setelah Gerindra dan partai koalisi mengumumkan siapa sosok cawapres yang akan digandengnya menuju Pilpres 2024.