Suara.com - Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI hari ini menjadi sorotan publik karena bersamaan dengan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Di hari pertama, sudah ada dua pasangan yang telah daftar untuk menjadi capres dan cawapres.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi pasangan yang lebih dulu mendaftar di KPU pagi tadi.
Selang beberapa jam kemudian, disusul oleh pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hanya Prabowo Subianto, Bakal Capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) gabungan dari Gerindra, PAN, Golkar dan Demokrat yang belum mendaftar karena masih menggodok kandidat cawapresnya.
Saat mendaftar di KPU, baik pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud turut diantar oleh parpol pengusung dan pendukungnya masing-masing.
Kantor KPU di kawasan Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat penuh sesak oleh massa pendukung Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD yang tumpah ruah.
Seorang warga bernama Putra (29) yang kebetulan sedang melintas di sekitar KPU menanggapi adanya pendaftaran capres dan cawapres hari ini.
Saat ditemui Jurnalis Suara.com yang meliput suasana di KPU, Putra justru pesimistis dengan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Sebab, Putra mengangku siapa pun pemimpinnya nanti tidak akan berpengaruh terhadap pendapatannya sebagai karyawan swasta.
Baca Juga: Pernah Gagal Dipakai 5 Tahun Lalu, Ternyata Ada Doa Ibu Terselip di Kemeja Putih Mahfud MD
"Mau siapa saja (Prabowo, Ganjar, atau Anies) yang menjadi presiden nanti. Gak bakal berpengaruh dengan gaji saya. Jadi ya bodo amatlah,” kata Putra kepada Suara.com di luar gedung KPU RI, Jakarta Selasa (19/10/2023).
Putra mengaku tidak mau terlalu larut dalam dunia perpolitikan tanah air. Sebab, menurutnya, jika terlalu fanatik dengan salah satu paslon, dikhawatirkan bakal bisa timbul perpecahan atau polarisasi seperti Pemilu 2019 lalu.
"Gak perlu fanatik yang berlebihanlah, sewajarnya aja. Mereka juga kalau sudah terpilih pasti bakal lupa sama rakyat,” ucapnya.
Senada dengan Putra, Fariz yang merupakan pengemudi ojek online (Ojol) ini juga mengungkapkan hal yang sama.
Baginya tak begitu penting siapa pun presiden yang terpilih, karena tidak mengubah pendapatannya sebagai pengemudi Ojol.
"Narik juga ongkosnya gak naik-naik, potongan aplikasi banyak,” tutupnya.