Adu Kuat Yusril Vs Erick Thohir Kandidat Cawapres Prabowo: Rekam Jejak, Elektabilitas, Kekayaan

Kamis, 19 Oktober 2023 | 13:59 WIB
Adu Kuat Yusril Vs Erick Thohir Kandidat Cawapres Prabowo: Rekam Jejak, Elektabilitas, Kekayaan
Yusril Ihza Mahendra dan Erick Thohir (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan Menteri BUMN Erick Thohir telah membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan surat keterangan tidak pernah dipidana dari pengadilan negeri.

Dua surat keterangan itu diduga menjadi salah satu persyaratan untuk maju sebagai bakal calon presiden (bacawapres) Prabowo Subianto.

Meski begitu, hingga kini Partai Gerindra belum menyebut dengan pasti siapa yang akan dipinang Prabowo untuk menjadi cawapresnya.

Bahkan, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak mengetahui kalau Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra mengurus SKCK dan surat keterangan tidak pernah dipidana.

Baca Juga: Ditetapkan sebagai Cawapres bersama Ganjar Pranowo, Mahfud MD Banjir Dukungan dari Para Tokoh

"Ya saya enggak tahu bikin SKCK itu untuk apa. Tetapi silakan saja, enggak ada masalah," ujar Muzani saat ditemui awak media di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023) malam.

Di balik itu semua, seperti apakah sosok Yusril dan Erick? Siapa yang lebih pantas menjadi cawapres Prabowo? Berikut ulasannya.

Rekam jejak Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra telah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) selama tiga periode, yakni 1998-2004, 2014-2019 dan 2019-2024.

Selain sebagai politisi, Yusril juga seorang akademisi dan juga pakar Hukum Tata Negara (HTN). Kariernya sebagai akademisi bermula ketika ia menjadi pengajar mata kuliah hukum tata negara di Universitas Indonesia.

Baca Juga: Cawapres Cak Imin Koar-koar Sudah Penuhi Persyaratan, KPU: Verifikasi Administrasi Dahulu

Di pemerintahan, Yusril pernah menjabat sebagai menteri di tiga kabinet, yakni sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada 1999 hingga 2001. Lalu Menteri Hukum dan hak Asasi manusia pada 2001 hingga 2004, dan Menteri Sekretaris Negara pada 2004 hingga 2007.

Selain itu, Yusril juga menjadi praktisi hukum dengan mendirikan kantor pengacara bersama adiknya Yusron Ihza Mahendra, yang diberi nama Ihza & Ihza Law Firm.

Harta kekayaan Yusril Ihza Mahendra

Harta kekayaan milik Yusril tercatat dalam LHKPN tahun 2007, ketika terakhir kali ia menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.

Ketika itu, dalam LHKPN, harta kekayaan Yusril tercatat sebesar Rp1,62 miliar, yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp20.310.000.

Lalu ada juga harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp105.000.000.Yusril diketetahui juga memiliki aset perkebunan yang dilainya mencapai Rp94 juta.

Selain itu ada juga harta bergerak lainnya berupa logam mulia, batu mulia, barang seni dan lainnya yang nilinya mencapai Rp1.328.677.000.

Yusril juga memiliki memiliki harta kekayaan berupa instrument investasi berupa giro dan setara kas lainnya senilai Rp75.375.911.

Elektabilitas Yusril Ihza Mahendra

Dalam survei yang dilakukan oleh lembaga survei Parameter Strategi Indonesia pada 1-7 Oktober 2023 lalu, Yusril berada di posisi teratas sebagai bacawapres Prabowo Subianto.

Dalam survei yang melibatkan 1.200 responden itu, elektabilitas Yusril berada di angka 19,6 persen, bahkan mengungguli Erick Thohir.

Menanggapi hasil survei itu, pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, sosok Yusril memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya ia seorang professional dan memiliki jiwa pemimpin serta berpengalaman di pemerintahan.

Emrus juga menilai Yusril sebagai sosok yang dekat dengan semua kalangan, termasuk tokoh agama, sehingga mudah masuk ke berbagai komunitas.

Rekam jejak Erick Thohir

Sebelum masuk ke pemerintahan, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha dan sempat menjadi pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ia mulai bersentuhan dengan kekuasaan ketika ia diamanahkan untuk memimpin penyelenggaraan pesta olah raga terbesar di asia, yakni Asian Games 2018.

Perhelatan Asian games sukses besar dan mengundang decak kagum dunia internasional. Setahun kemudian, ia dipercaya untuk menjadi Ketua Tim Kampanye  Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Kerja keras Erick Thohir tak sia-sia. Ia berhasil mengantarkan pasangan Jokowi-Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia pada 2019. Setelah Jokowi-maruf dilantik, ia dipercaya menjadi Menteri BUMN hingga kini.

Erick Thohir kini juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Namun di luar jabatannya sebagai Menteri BUMN dan Ketum PSSI, Erick kerap kali mendapatkan tugas khusus dari Presiden Jokowi.

Harta kekayaan Erick Thohir

Menurut LHKPN yang dilaporkan pada 2022, Erick Thohir memiliki harta kekayaan yang nilainya fantastis, yakni mencapai Rp2,3 triliun.

Harta kekayaannya terdiri dari 34 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Adapun nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Erick mencapai Rp354 miliar.

Ia juga memiliki dua mobil Mercedes Benz dan sebuah motor Honda senilai Rp1,8 miliar. Lalu ada juga harta bergerak lainnya senilai Rp27 miliar.

Selain itu, Erick juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp209 miliar dan harta lainnya senilai Rp159 miliar.

Di antara harta kekayaan milik Erick, yang nilainya paling besar adalah surat berharga yang nilainya mencapai Rp1,7 triliun. Namun Erick juga memiliki utang Sebesar Rp165 miliar.

Elektabilitas Erick Thohir

Dalam survei yang dilakukan oleh Politika Research & Consulting pada September lalu, Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden, sebesar 16,8 persen.

Ia mengungguli nama-nama lainnya, yakni Ridwan Kamil yang ada di posisi kedua dengan elektabilitas 16,4 persen dan Muhaimin Iskandar sebesar 15,4 persen.

Di bawahnya ada nama-nama seperti Sandiaga Uno, Gibran Rakabuming, Agus Harimurti Yudhoyono dan Airlangga Hartarto.

Adapun survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden dengan margin of error sekitar 2,7 persen.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI