Suara.com - Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan merespons terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan capres dan cawapres mendaftar ke KPU meski belum genap berusia 40 tahun. Namun dengan syarat, pernah menduduki jabatan publik berdasarkan hasil Pemilu.
Menurut Anies, keputusan tersebut bersifat mengikat. Secara pribadi, Anies menghormati keputusan itu. Tetapi, dia memilih tidak ambil pusing.
"Setiap keputusan pengadilan harus kita hormati hargai dan itu bersifat mengikat. Jadi keputusan itu kita hormati kita hargai dan bagi kami fokusnya adalah untuk mendaftar pada tanggal 19 (Oktober) besok," kata Anies di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023).
Sebab, kata Anies, putusan MK itu tidak mengganggu fokusnya untuk segera mendaftar ke KPU pada 19 Oktober 2023 nanti. Baginya, persiapan menjelang pendaftaran saat ini menjadi fokus utama.
![Gedung Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Senin (16/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/16/21396-gedung-mahkamah-konstitusi-mk-ilustrasi-mahkamah-konstitusi.jpg)
"Jadi tidak ada hal yang menganggu fokus, sepanjang hari kita juga fokusnya untuk persiapan untuk tanggal 19 itu," ungkap Anies.
Selain itu, Anies enggan berspekluasi jauh-jauh terkait lawan yang akan ia hadapi di Pemilu mendatang pasca putusan MK itu diketok.
"Kita belum tahu, yang kita sudah tahu adalah keputusan MK. Tentang siapa yang nanti menjadi pasangan, kita belum tahu. Sekarang sebelum ada kepastian kita juga belum mau berspekulasi. Karena itu kita fokusnya pada pendaftaran," jelas Anies.
Putusan MK
Sebelumnya, MK mengabulkan sebagian atas permohonan dari pemohon seorang mahasiswa asal Surakarta, Almas Tsaibbbirru Re A terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca Juga: Bicara Kans Lawan Prabowo-Gibran di Pilpres, Anies: Kami Siap!
Meski tidak mengubah minimal usia, namun MK menambahkan syarat yakni pernah atau sedang memegang jabatan yang diperoleh melalui Pemilu.