Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio mengungkapkan bahwa gaya politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi cenderung mengarah kepada pencitraan.
Apabila kemudian Jokowi memberikan izin Gibran maju menjadi cawapres, Hendri mengemukakan, citra yang dibangun Jokowi selama ini bakal rusak.
"Kebiasaan politiknya dia (Jokowi) itu kalau memutuskan policy, kebijakan, dia itu base on pencitraan," ungkap Hendri Satrio dikutip melalui kanal Youtube Abraham Samad Speak Up, Kamis (12/10).
"Jadi kalau kemudian Gibran boleh dan dia mengizinkan Gibran masuk, pencitraan dia rusak," katanya.
Baca Juga: Adu 'Spek' Gibran vs Erick Thohir, Siapa Lebih Layak Jadi Cawapres Prabowo?
Selain itu, dia mengatakan bahwa hal itu jelas menunjukan praktik dinasti politik.
Menurutnya, belum ada salah satu dari presiden Indonesia sebelumnya yang melakukan hal tersebut.
"Dinasti politik jelas-jelas, belum dilakukan oleh Presiden Indonesia manapun," lanjutnya.
Tak hanya itu, ia menilai bila Gibran maju sebagai cawapres, maka yang akan berdampak pada rusaknya tatanan demokrasi pemerintahan di bawah presiden.
"Dan apa yang dilakukan nanti misalnya Mas Gibran maju itu akan merusak tatanan demokrasi di bawah itu karena pasti akan diikuti," katanya.
Baca Juga: Survei: Erick Thohir Dijagokan Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Kalahkan Gibran
Menurutnya, struktur politik dalam pemerintahan akan berubah mengikuti perubahan tersebut. Dia menyebut, hal itu mungkin bisa sampai level kepala desa.
"Struktur politik itu semuanya akan mengikuti, bisa jadi sampai level kepala desa," katanya.
Kontributor : Ayuni Sarah