Suara.com - Kehadiran putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep di kubu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bagaimana tidak, usai Kaesang didapuk menjadi ketua umum, elektabilitas partai itu meningkat drastis.
Hal tersebut terungkap melalui hasil survei Polling Institute. Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengungkap elektabilitas PSI meningkat hingga tiga kali lipat.
Sebelum Kaesang bergabung, elektabilitas PSI hanya terkumpul 1,1 persen. Namun, setelah suami Erina Gudono itu resmi menjadi ketua umum, elektabilitasnya naik menjadi 3,5 persen.
"Tampak dukungan PSI menguat ketika pemilih diberikan informasi bahwa Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, saat ini adalah Ketua Umum PSI," kata Kennedy dalam paparannya yang disiarkan melalui YouTube Polling Institute, Kamis (12/10/2023).
Baca Juga: "Sebentar Lagi Ketum Parpol Membungkuk pada Mantan Pedagang Martabak"
Menurut Kennedy, ada pergeseran pemilih dari partai-partai lain ke PSI. Kontribusi terbesar datang dari basis PDIP, PPP, Partai Gerindra, dan kelompok non-partisan.
"Sebagian basis pemilih partai bergeser masuk ke PSI ketika mengetahui Kaesang merupakan Ketua Umum PSI, terutama basis PDIP, Gerindra, PPP dan kelompok non-partisan," terangnya.
Kennedy memaparkan, sebanyak 3 dari 24,8 persen basis pemilih PDIP beralih mendukug PSI. Sementara itu, ada 2,5 dari 14,7 persen basis pemilih Partai Gerindra ikut pindah mendukung PSI.
Di sisi lain, Kaesang juga menjadi sosok yang berpengaruh terhadap elektabilitas PSI. Sebab, sebanyak 66,8 persen responden mengaku suka dengan sosok Kaesang.
Adapun sebanyak 18,6 persen menyatakan kurang suka dan 14,6 persen memilih opsi tidak tahu atau tidak jawab.
Baca Juga: Cerita Ahok 'Dampingi' Jokowi Meski Jadi Pilihan Paling Bontot
"Dari yang tahu Kaesang, sekitar 54 persen tahu atau pernah dengar bahwa Kaesang Pangarep ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI, dan mayoritas (responden) 67,1 persen setuju Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI," ungkapnya.
Survei tersebut digelar pada 1 hingga 3 Oktober 2023. Sebanyak 1.206 responden dilibatkan dalam pengambilan survei.
Adapun batas kesalahan survei ini kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen.