Gibran Dituding Langgengkan Politik Dinasti Jokowi, Projo: Bullshit!

Kamis, 12 Oktober 2023 | 16:36 WIB
Gibran Dituding Langgengkan Politik Dinasti Jokowi, Projo: Bullshit!
Ketua Bapilpres DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Panel Barus dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Bapilpres DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Panel Barus, tak setuju jika majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 dituding untuk langgengkan dinasti politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sebab menurutnya, rakyat lah yang bakal menjadi penentu langkah Gibran selanjutnya.

"Kalau ada yang menarasikan mendorong Gibran adalah dinasti politik, dalam sistem politik liberal seperti ini bullshit bicara soal dinasti politik, kenapa?" kata Panel dalam konferensi persnya di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

"Karena pada akhirnya dia jadi pemimpin atau tidak itu adalah (keputusan) rakyat sendiri," sambungnya.

Baca Juga: Tiga Kekuatan Gibran Rakabuming Raka di Politik Nasional, Bakal Jadi Cawapres Prabowo?

Menurutnya, selama tak ada aturan yang dilanggar maka rakyat berhak untuk memilih figur untuk calon pemimpinnya.

"Kalau dia ada di hati rakyat, dia dipilih dan sepanjang semua prosedur aturan main dipenuhi maka tidak ada yang dilanggar," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, mengapa dirinya tak setuju jika Gibran maju di Pilpres dianggap sebagai dinasti politiknya Jokowi. Menurutnya, meski ada hubungan biologis, dalam politik liberal itu sudah dianggap tak relevan.

"Masalahnya apa? Apa karena ada hubungan biologis dia menjadi dinasti? dalam politik liberal, nggak relevan ngomong soal politik dinasti, karena pada akhirnya sekali lagi semua diputuskan melalui suara rakyat, rakyat jadi hakim, ada tidak nama dia di hati rakyat? itu akan diekspresikan di hari pemilu," ujarnya.

Politikus PDIP Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). [Suara.com/Bagaskara]
Politikus PDIP Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). [Suara.com/Bagaskara]

Ia lantas mencontohkan, bagaimana trah Soekarno berperan di dalam dunia politik di Indonesia.

Baca Juga: Dihadiri Klan Jokowi dan Prabowo, Rakernas Projo Digelar di GBK Akhir Pekan Ini

"Sepanjang tidak melanggar prosedur yang ada masalahnya apa? Kalau mau ngomong relasi di Indonesia, you juga tahu dari pak Soekarno, ada Bu Mega, Mbak Puan, ada Mas Nanan, salah? tTidak salah. Terpilih atau tidak tergantung rakyat. Ada pak SBY, ada mas Ibas, ada mas AHY, boleh nggak? boleh nggak? boleh, silakan," tuturnya.

Sinyal Kasih Dukungan

Sebelumnya, Relawan Pro Jokowi atau Projo memberikan sinyal jika nama Gibran Rakabuming Raka bakal didukung pihaknya sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan dari sejumlah varibel pertimbangan.

Ketua Bapilpres DPP Projo yang juga Ketua Panitia Rakernas VI Projo, Panel Barus, menjelaskan, awalnya bahwa figur cawapres bisa membawa kemenangan jika penuhi tiga variabel. Daya dorong, daya ungkit elektabilitas, dan faktor Presiden Jokowi.

"Tentu yang tidak kalah pentingnya adalah faktor pak Jokowi. Approval rating pak Jokowi di akhir masa jabatan ini tentu akan jadi faktor kunci juga," kata Panel dalam konferensi persnya di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

"Jadi ada tiga variabel penting dalam pilpres 2024, ada variabel Jokowi, ada relawannya dan ada faktor pilihan cawapresnya," sambungnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di acara Harlah PMII ke-63 di Solo, Jumat (23/6/2023). (Dok. Tim Prabowo)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di acara Harlah PMII ke-63 di Solo, Jumat (23/6/2023). (Dok. Tim Prabowo)

Ia menyebut, jika Pemilu 2024 merupakan kontestasi bagi para anak-anak muda. Terlebih karena ada 52 persen pemilih adalah milenial dan gen Z.

Atas dasar itu, kata dia, wajar jika nama Gibran mencuat kekinian untuk menjadi cawapres terlebih dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

"Sehingga dalam pragmatisme pemilu tentu keterwakilan politik anak muda untuk bisa menang itu jadi penting. Sehingga nama Mas Gibran akhirnya begitu mencuat karena ada faktor tadi," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa faktor-faktor tadi akan dikalkulasi secara rigid oleh pihaknya. Terlebih untuk membawa kemenangan di Pilpres 2024.

"Ya, tentu tidak mungkin semua setuju, tapi variabel keterwakilan anak muda ini kemudian punya daya dorong, daya uji tersendiri dalam elektoral besok. Itu yang tentu akan dikalkulasi secara rigid. Karena dalam pemilu pasti semua pengennya bertarung untuk menang, kan begitu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI