Suara.com - Politisi PDI Perjuangan, Panda Nababan kembali membongkar rahasia klan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di internal partai. Ia menyebut, ada peran Jokowi di balik majunya Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Wali Kota Solo.
Panda menuturkan, PDIP memiliki aturan untuk memajukan kadernya menjadi kandidat Wali Kota Solo. Dalam aturannya, yang berhak maju itu harus tercatat sudah 2 tahun menjadi kader.
Akan tetapi, Jokowi meminta langsung kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Gibrannya bisa menjajal pemilihan kepala daerah tersebut.
Sebagaimana diketahui, Gibran resmi bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih pada 2019. Kemudian pada 4 September 2020, Gibran resmi mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo.
Baca Juga: Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur!
"Proses pemilihan Wali Kota Solo sebenarnya aturan partai itu minimal kader 2 tahun. Tetapi Jokowi meminta langsung ibu Mega, biar anaknya Gibran yang maju. Tapi, karena Mega sayangnya sama Jokowi dengan hak prerogratif itu, diabaikan lah itu," kata Panda dikutip pada Kamis (12/10/2023).
Cerita itu disampaikan Panda ketika menyinggung soal kans Gibran ke luar dari PDIP untuk menjadi cawapres tetangga sebelah, Prabowo Subianto.
Ia tidak membayangkan bagaimana PDIP sudah memberikan kesempatan begitu banyak kepada keluarga Jokowi namun di balas dengan sebuah pengkhianatan.
"Begitu tragisnya kalau dengan gampang akan ditinggal, kalau Gibran keluar dari PDIP gak kebayang aku etikanya, tata kramanya, Jokowi dan keluarganya punya karakter seperti itu. Pengorbanan itu dari begitu besar dari PDIP," terangnya.
Panda lantas berharap kepada Gibran untuk lebih menyadari bahwa ada tata krama yang mesti dijaga ketimbang mengejar kekuasaan.
Baca Juga: Kaesang Tegaskan Sikap PSI soal Dukungan Capres-Cawapres Tidak Tergantung Putusan MK
"Apa iya sehebat itu nafsu kekuasaan itu, gak ada lagi tata krama gak peduli pengorbanan DPC Solo. Tidak ujug-ujug. Kami sebagai partai besar ada tatanannya. Saya cuma bayangkan apa iya moralnya begitu?," ungkapnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.