Suara.com - Meski masih belum menentukan pasangan untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, namun bila Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut dipasangkan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diprediksi bakal sulit mengerek pasangan tersepu pada kontestasi politik nasional.
Hal tersebut tertuang dalam hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Nasional (IPN).
Direktur Riset IPN Wahyu Sanjaya menjelaskan, dalam hasil survei terungkap bahwa Prabowo Subianto selalu memuncaki elektabilitas tertinggi dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Namun, jika dipadukan dengan pasangan yang ada, seperti Prabowo-Gibran, minat responden dalam memilih justru menurun dibandingkan jika disandingkan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atau Menteri BUMN, Erick Thohir," katanya dalam keterangan tertulis seperti dilansir Antara pada Selasa (10/10/2024).
Baca Juga: Terus Menguat, Kini Gibran Diusulkan Gerindra Semarang Jadi Cawapres Prabowo
Ia membeberkan, bila Prabowo dipasangkan dengan Khofifah akan meraup elektabilitas 62,4 persen. Kemudian jika Ketum Gerindra itu disandingkan dengan Erick Thohir akan meraup elektabilitas 16,3 persen.
Namun, lanjutnya, bila yang dimajukan adalah pasangan Prabowo-Gibran perolehannya hanya 5,1 persen. Ia mengemukakan, alasan turunnya elektabilitas Prabowo dipasangkan dengan Gibran karena mayoritas responden atau sebanyak 67,7 persen tidak mendukung.
Selanjutnya, apabila Prabowo tetap memaksakan cawapresnya adalah Gibran, sekitar 60,1 persen responden akan mengalihkan dukungan kepada kandidat lain.
"Responden yang tetap memilih Prabowo Subianto dan Gibran hanya tersisa 10,3 persen responden dan yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 29,6 persen," ungkapnya.
Untuk diketahui, survei tersebut digelar pada periode 12-26 September 2023 dengan mengambil populasi warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu di 34 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Gibran Sebut Arah Dukungan Sama Dengan Dirinya, Kaesang: Saya Jadi Bingung
Responden dipilih secara acak dengan jumlah 1.500 orang dan margin of error 3.05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sedangkan, metodologi pengumpulan suara menggunakan multistage random sampling atau cara pengambilan sampel dengan menggunakan kombinasi lebih dari dua metode pengambilan sampel berbeda. (Antara)