Suara.com - Hasil simulasi elektabilitas capres 2024 secara head to head telah dirilis lembaga survei Poltracking Indonesia. Dalam hasil simulasi, Prabowo Subianto unggul melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Survei yang dilakukan pada 3-9 September 2023 ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Mereka adalah warga yang memiliki hak pilih, yaitu berusia 17 tahun ke atas.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Margin of error survei berada pada +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Berikut hasil survei simulasi head to head capres 2024:
Prabowo Subianto lawan Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto: 46,1%
Ganjar Pranowo: 39,8%
Tidak tahu/tidak jawab: 14,1%
Baca Juga: Anies Baswedan Temui Jusuf Kalla Pagi Ini, Bahas Apa?
Prabowo Subianto lawan Anies Baswedan
Prabowo Subianto: 51,2%
Anies Baswedan: 28,3%
Tidak tahu/tidak jawab: 20,5%
Ganjar Pranowo lawan Anies Baswedan
Ganjar Pranowo: 47,5%
Anies Baswedan: 30,7%
Tidak tahu/tidak jawab: 21,8%
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda menjelaskan bahwa dalam simulasi Prabowo Subianto unggul dalam simulasi head to head melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam simulasi Prabowo lawan Anies, Prabowo unggul dengan selisih sekitar 22,9%.
Sementara itu, Ganjar Pranowo unggul dibandingkan Anies dalam simulasi Ganjar vs Anies dengan selisih sekitar 16,8%.
Baca Juga: Ganjar dapat Dukungan Tertinggi dari Generasi Z di Pilpres 2024, PDI Perjuangan: Sangat Rasional
"Meski survei menanyakan dua kandidat, yang menarik adalah Prabowo Subianto unggul. Bahkan, jika dua putaran terjadi, Prabowo unggul 51,2%. Jika menggunakan syarat treshold pemilu 50%+1," ungkap Hanta dalam konferensi pers pada Sabtu (7/10/2023).
"Itu sudah mayoritas ya. Prabowo 51,2%, Anies Baswedan 28,3%," imbuh Hanta.
Menurutnya, simulasi head to head Prabowo Vs Ganjar ini menarik. Pasalnya, Prabowo kembali unggul atas Ganjar dengan selisih 6,3%.
Hanta menjelaskan salah satu faktor yang membuat Prabowo bisa unggul atas Ganjar, yakni pemilih Anies Baswedan yang beralih mendukung Prabowo.
"Lalu kita hadapkan capres kuat, Prabowo dan Ganjar jika kita hadapkan praktis jaraknya melebar di luar margin, di luar 2,9%. Prabowo unggul di angka 46,1%; kemudian Ganjar 39,8%, yang jawab nggak tahu 13,1%," jelas Hanta.
Hal itu tampak dari perbedaan jumlah responden yang tidak menjawab dalam simulasi head to head Prabowo Vs Anies dan Prabowo Vs Ganjar.
Dalam simulasi head to head Prabowo Vs Anies, responden yang menjawab sebanyak 20,5%. Sementara itu, dalam simulasi Prabowo Vs Ganjar menjadi 14,1%.
"JIka kita pasangkan di head to head yang ada Anies (orang yang jawab) TT (tidak tahu) itu 20%. Hal penting adalah ada perpindahan pemilih Anies yang masuk ke Prabowo yang menyebabkan angka kedua capres melebar di luar margin unggul Prabowo. Itu poin penting survei ini," tandasnya.