Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir disebut mendapatkan limpahan elektoral yang tinggi berkat hubungan dekatnya dengan Presiden Jokowi.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, Erick merupakan salah satu tokoh di lingkungan istana yang dipercaya oleh Jokowi.
Terlebih ia memiliki rekam jejak karier yang baik, maka tak heran mendulang dukungan tinggi. Bahkan Erick Thohir juga ikut kecipratan elektoral darii Jokowi.
"Orang-orang yang berkontribusi dalam pemerintahan Pak Jokowi itu mendapatkan insentif elektoral," kata Adjie, Sabtu (7/10/2023).
Baca Juga: Ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan, Intip Kekayaan Arief Prasetyo
Selama menjadi Menteri BUMN, Erick menunjukkan prestasi yang cemerlang. Pendapatan BUMN mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 303,7 triliun di tahun 2022. Hal ini membuat dividen BUMN kepada negara mencapai Rp 80 triliun.
Tak hanya itu, Erick juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang gencar melakukan bersih-bersih dari praktik korupsi. Beberapa kasus megakorupsi dibongkar olehnya, salah satunya kasus Jiwasraya.
Prestasi demi prestasi yang diraih Erick Thohir membuat hubungannya semakin dekat dengan Jokowi. Jokowi memberikan kepercayaan lewat tugas-tugas khusus kepada Erick Thohir.
"Kedekatan beliau dengan Pak Jokowi kemudian di ruang publik beberapa kali urusan-urusan yang penting itu Pak Erick yang dipercaya mengurusi," ungkapnya.
Bicara soal peluang maju Pilpres 2024, berbekal elektoral tinggi dinilai mampu membuat nama Erick Thohir bersaing dengan kandidat lain.
Baca Juga: Lanjutkan Politik Balas Budi di Periode Kedua, Posisi Mentan Bakal Diisi 'Orang Dekat' Jokowi?
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur, Erick Thohir memperoleh elektabilitas mencapai 17,2 persen mengalahkan Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan 15,1 persen dan Mahfud MD 11,5 persen.
Erick Thohir dinilai telah mengantongi mayoritas suara di Jawa Timur yang didominasi Nahdliyin.
Sementara itu, dari temuan survei Polling Institue periode 21-25 Agustus 2023, Erick Thohir memperoleh elektabilitas tertinggi mencapai 24,5 persen. Raihan suara itu membawanya menyingkirkan kandidat lain seperti Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil, hingga Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.