Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut tidak akan meninggalkan PDI Perjuangan, apalagi masuk ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ketum di partai tersebut diketahui dijabat oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Hal ini disampaikan pengamat politik Ray Rangkuti. Dia yakin Jokowi tetap berada di PDIP meski banyak orang mengatakan Jokowi bisa membesarkan PSI.
"Saya tidak terlalu yakin dan percaya Pak Jokowi meninggalkan PDIP," ujar Rey di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).
"Kita pake logika sederhana saja, kalau Anda mau berteduh dari hujan, Anda berteduh di pohon besar atau pohon kecil? Kalau Anda mau berteduh dari hujan, Anda mau berteduh di rumah yang besar atau rumah yang kecil?" Ray menambahkan.
Rey kemudian menyebut Jokowi akan rugi jika meninggalkan PDIP karena elektabilitasnya yang dianggap tinggi pada beberapa hasil survei.
Selain Jokowi, kakak dari Kaesang, Gibran Rakabuming Raka dan kakak ipar Bobby Nasution juga merupakan kader PDIP.
Sebelumnya Rey menyebut Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tidak bisa terlepas dari bayang-bayang keluarganya yang merupakan kader PDIP.
Menurut dia, kemunculan Kaesang di panggung politik dengan langsung menjadi ketua umum partai mengindikasikan niat Presiden Jokowi untuk melebarkan pengaruh politiknya.
"Itu bagian dari strategi untuk melebarkan sayap dan pengaruh politik Pak Jokowi ke partai yang lain, tapi tetap dalam skenario bagian dari keluarga besar PDIP," kata Ray.
Baca Juga: Barang Impor Makin Banjiri Pasar RI, Jokowi Baru Mau Batasi
"Kaesang ke PSI itu adalah bagian dari keluarga PDIP yang di karyakan supaya bisa lebih cepat di politik, jadi ketua umum di sana, tapi dia tetap bayang-bayang dari keluarga besar PDIP," tambah Ray.