Suara.com - Bakal calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto menjadi pembahasan menarik berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Indonesia Survei Center (ISC).
Selain survei elektabilitas secara umum mengenai keterpilihan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, ISC juga mengukur berdasarkan latar belakang organisasi kemasyarakatan responden.
ISC membuat lima pengkategorian yang disodorkan, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Salafiyah, bukan ormas Islam dan yang tidak bersedia menjawab.
Hasilnya, Anies menang mutlak dengan prosentase 100 persen di kalangan yang mengklaim dari kelompok salafi.
"Pemilih yang mengaku warga NU cenderung lebih besar ke Prabowo dibanding Ganjar dan Anies. Dan pemilih yang mengidentifikasi dirinya Muhammadiyah juga cenderung lebih besar ke Prabowo dibanding Anies dan Ganjar," kata peneliti ISC Chairul Pane seperti dikutip Antara.
Rincian hasil survei tersebut, yakni dari kalangan pemilih NU, Prabowo mendapat 36,3 persen, Ganjar 32,8 persen dan Anies 26,8 persen. Sedangkan dari kalangan yang mengklaim Muhammadiyah, Prabowo mendapat 34,4 persen, Anies 33,1 persen dan Ganjar 24,3 persen.
Sementara itu, secara keseluruhan, survei menunjukan elektabilitas Prabowo Subianto di atas Ganjar dan Anies.
"Prabowo mendapat 42,3 persen, Ganjar Pranowo 33,1 persen dan Anies Baswedan 20,4 persen. Lalu yang tidak menjawab 4,2 persen," katanya.
Ia menjelaskan angka elektabilitas tersebut didapat dengan pertanyaan "jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapa calon presiden yang akan dipilih dengan simulasi tiga pasang calon?"
ISC kemudian juga melakukan simulasi head to head, yakni jika pilpres hanya dihadapkan dua pasangan calon, siapa yang paling unggul.