Suara.com - Hubungan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imim tengah memanas menjelang Pilpres 2024. Keretakan hubungan sesama PKB itu disebut bukan lagi jadi rahasia umum.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.
"Perpecahan itu hanya terjadi pada Yaqut dan Muhaimin, dan ini sudah cukup lama mengemuka," kata Dedi kepada Suara.com, Selasa (3/10/2023).
Dedi menilai panasnya hubungan Yaqut dan Cak Imin semakin tegang pasca Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU. Menurutnya, ada kecemburuan di internal PKB setelah masa-masa itu.
"Utamanya pasca pemilihan Ketua Imum PBNU, jadi ini murni kecemburuan politik personal," papar Dedi.
Dedi mengatakan sudah selayaknya PKB mengambil langkah mendisiplinkan Yaqut. Lebih lanjut, Dedi berpandangan Yaqut memang memiliki pilihan politik yang berbeda dalam Pilpres 2024.
Khususnya, pasca PKB memutuskan hengkang dari Koalisi Indonesia Maju.
"Maka sudah benar jika PKB perlu menertibkan Yaqut, karena pembiaran akan membuat Yaqut menjadi benalu, tentu itu merusak dari dalam," jelas Dedi.
"Menag cukup tegas sejak awal mendukung Erick Tohir, dan hengkangnya PKB dari koalisi Gerindra (awal) permusuhan ini," imbuhnya.
Baca Juga: Ngadu ke Kejagung, Erick Thohir Sedih dan Kecewa: 70 Persen Dana Pensiunan Dikelola BUMN 'Sakit'
Yaqut Tak Takut
Sebelumnya, Yaqut mengaku tak masalah jika PKB akan mendisiplinkan dirinya akibat ucapan soal calon pemimpin. Akan tetapi, Yaqut menegaskan tak bakal mencabut omongannya tersebut.
Rencana pendisiplinan itu mulanya dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menilai ucapan Yaqut tidak pantas.
Adapun Yaqut sempat berpesan kepada masyarakat untuk tidak terkecoh dengan calon pemimpin bermulut manis apalagi hanya mengandalkan ketampanan.
Yaqut mengaku begitu menghormati sosok Jazilul. Akan tetapi, kalau misalkan Jazilul sampai memintanya untuk menarik ucapannya, Yaqut dengan tegas menolak.
"Saya sangat hormat sama beliau, tapi untuk satu hal itu, ya, untuk mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan janji-janji dengan mulut manis, mencabut (ucapan) itu saya enggak mau," kata Yaqut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Mantan anggota DPR RI tersebut lantas kembali menjelaskan maksud dari ucapannya. Ia berpesan kepada masyarakat untuk teliti dalam melihat jejak rekam calon pemimpin menjelang Pemilu 2024.