Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal perpindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, tidak semua ASN senang dengan perpindahan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di acara Rakernas Korpri 2023 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/10/2023).
"Mengenai IKN, yang berkaitan dengan perpindahan, artinya Bapak Ibu sekalian, saya dengar ada yang senang, ada yang nggak senang," kata Jokowi.
Jokowi lantas menerangkan mengapa ibu kota harus dipindahkan ke Kalimantan Timur. Ia mengatakan, ada 150 juta penduduk Indonesia yang tinggal di pulau Jawa.
Baca Juga: Santer Isu Reshuffle, Wamen ATR Raja Juli: Saya Lihat Grup Kabinet Masih Normal Saja
Itu artinya, pulau Jawa sudah tidak bisa lagi menampung banyaknya penduduk.
"Satu pulau yang namanya Pulau Jawa, itu dihuni oleh 56 persen dari penduduk kita 278 juta. 56 persennya itu hidup di Jawa. Daya dukungnya sudah nggak kuat Pulau Jawa ini, 150an juta hidup di Jawa," ujarnya.
Kondisi tersebut juga mendukung perputaran ekonomi yang hanya berkutat di pulau Jawa saja. Padahal Jokowi ingin adanya pemerataan perputaran ekonomi di seluruh daerah Indonesia.
Dengan demikian, pindahnya ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, dapat menghilangkan istilah Jawa sentris.
"Begitu sangat padatnya, sangat kompleks permasalahannya karena bisnis ada di sini, ekonomi ada di sini, pendidikan ada di sini, pariwisata ada di sini. Semua ada di Jakarta. Sehingga perlu digeser agar Indonesiasentris, pindah ke Kalimantan Timur, ke Nusantara," tuturnya.
Baca Juga: Resmikan 'Whoosh' Tanda Tangan Presiden Jokowi Bikin Salfok: Motif Parang?