Suara.com - LSI Denny JA menyajikan elektabilitas khususnya bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan pada hasil survei terbarunya. Hasilnya, elektabilitas Anies malah merosot dari Agustus ke September 2023.
Dari hasil survei yang disajikan, terpampang elektabilitas ketiga bakal capres sejak Januari 2023. Pada bulan tersebut, elektabilitas Anies sebesar 22,1 persen.
Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu kian merosot pada bulan-bulan berikutnya. Seperti pada Agustus 2023, di mana Anies hanya mampu mengumpulkan elektabilitas sebesar 19,7 persen.
Angka itu kian mengecil pada bulan berikutnya. Padahal di awal September, Anies menjadi bakal capres pertama yang mendeklarasikan cawapres pilihannya yakni Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga: Puan Minta Bakal Cawapres Ganjar Mulai Bersiap-siap; Waktunya Sampai 19 Oktober
"Pada Agustus (sebelum deklarasi AMIN) elektabilitas Anies sebesar 19,7 persen. Pasca deklarasi (survei September) elektabilitas Anies sebesar 14.5 persen. Elektabiltias Anies menurun 5,2 persen, setelah deklarasi Muhaimin sebagai bakal cawapresnya," demikian yang disampaikan melalui pers rilis LSI Denny JA dikutip Suara.com, Senin (2/10/2023).
LSI Denny JA kemudian merangkum penyebab dari menurunnya elektabilitas Anies meski sudah mendapatkan dukungan dari PKB dan berpasangan dengan Cak Imin.
Faktor pertama ialah kritikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pemimpin yang tidak bisa memegang janji. Meskipun sudah lengser, namun kritikan SBY sebagai mantan presiden dua periode masih diperhitungan oleh masyarakat.
"Kritikan yang keras dari mantan presiden dua periode tentu bisa mempunyai efek pada persepsi yang berkembang di publik," ujarnya.
Faktor kedua yakni sosok Cak Imin yang ternyata kalah dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut hasil survei, popularitas atau pengenalan masyarakat terhadap AHY sebesar 65,9 persen. Sementara, popularitas Cak Imin sebesar 49 persen.
Baca Juga: Tak Ingin Merusak Hubungan dengan Megawati, Jokowi Bakal Condong Dukung Ganjar?
"Popularitas keduanya terpaut 16,9 persen," tuturnya.
Survei LSI Denny JA kali ini dilaksanakan dari 4 hingga 12 September 2023. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan dalam pengambilan sampel.
Survei dilakukan dengan metodologi multi stage random sampling. Responden diwawancarai dengan cara tatap muka.
Batas kesalahan pada survei ini kurang lebih 2,9 persen. LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan riset kualitatif.