Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi soal temuan 12 senjata api di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Mahfud mengaku, meski dirinya seorang menteri dan juga tinggal di rumah dinas, dia tidak menyimpan senjata api.
"Di rumah saya endak ada. Rumah saya juga rumah dinas. Saya sudah lima kali (tinggal di) rumah dinas, endak ada senjata-senjata," kata Mahfud di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2023).
Mahfud meminta agar temuan senjata itu ditindaklanjuti dengan memastikan kepemilikan serta perizinannnya.
Baca Juga: Diduga Ada Perintah Musnahkan Barang Bukti Saat KPK Geledah Kantor Kementan!
"Iya harus diselidiki, kalau itu senjata benar dan tanpa izin tanpa hak pengguna, ya, harus diproses hukum lagi," tegasnya.
"Pokoknya hukum harus ditegakkan, kalau negara ini mau baik ke atas, itu hukum harus memberi kepastian, ke bawah harus memberi perlindungan. Itu saja sebenarnya," sambungnya.
Temukan 12 Senjata Api
Sebanyak 12 senjata api itu ditemukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan pengggeledahan di rumah dinas Syahrul, Jalan Widya Chandra V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa hari lalu. Penggeledahan yang berlangsung dua hari tersebut, terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut, setelah menemukan 12 senjata api, mereka langsung berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Alasan KPK Belum Umumkan Tersangka Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian
"Adapun tadi ada yang bertanya, apakah betul ada senpi (senjata api), kami jelaskan bahwa, kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian daerah DKI Jakarta (Polda Metro Jaya), tentunya terkait dengan temuan yang ada dalam proses penggeledahan yang dimaksud," kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (29/9/2023).