Dilema Politik Identitas Saat Pasangan Anies-Cak Imin Penuhi Undangan Habib Rizieq

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 29 September 2023 | 09:09 WIB
Dilema Politik Identitas Saat Pasangan Anies-Cak Imin Penuhi Undangan Habib Rizieq
Pasangan Anies-Cak Imin penuhi undangan Habib Rizieq Syihab di Petamburan 3, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023) malam. (ist/tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, pencitraan PKB yang menjadi kendaraan politik NU dinilai Dedi juga menjadi salah satu nilai lainnya. Karena selama ini HRS kerap menyatakan bersama NU.

"Di luar itu, Muhaimin juga tokoh NU dan sejauh ini HRS sering menyatakan jika mereka berdiri bersama NU, dua kemungkinan itu membuat sokongan HRS ke Anies-Muhaimin lebih mungkin dibanding kandidat lainnya," tuturnya.

Menjaga Hubungan Baik

Sementara itu, Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai kedatangan Anies-Cak Imin merupakan upaya menjaga hubungan baik, antara Anies dengan HRS, sebagai kelompok pendukung utamanya pada Pilgub 2017 silam.

"Salah satu basis kelompok pendukung utama Anies Baswedan adalah mereka. Misalnya juga dari sisi partai politik adalah PKS, yang secara ideologi tidak terlalu berjauhan dengan kelompok 212," ungkap Bawono kepada BBC Indonesia.

Kedekatan tersebut tentunya akan menguatkan persepsi dari pihak lawan yang menilai Anies tidak bisa lepas dari politik identitas.

"Jika Anies lebih diwarnai oleh kelompok-kelompok spektrum kanan, citra sebagai kandidat yang menang di Pilkada akibat isu (politik) identitas itu justru semakin sulit dihilangkan," katanya.

Tak sampai itu, ia memprediksi hal tersebut bakal menjadi pertaruhan di dalam Koalisi Perubahan. Apalagi dalam Koalisi Perubahan ada dua spektrum partai Islam yang berbeda.

"Jadi itu semacam pertaruhan. Ia ingin merangkul market baru dan ingin mengambil ceruk pemilih Islam baru yang beda spektrum, tapi risikonya kehilangan basis utama selama ini yang mendukung dia secara politik di Pilkada dan selama memimpin Jakarta," katanya.

Ia menilai posisi tersebut bisa menjadi dilema bagi Anies karena dirinya berpotensi kehilangan suara NU yang kurang sepaham dengan Rizieq Shihab.

Baca Juga: Puji Pengalaman Muhaimin, Anies Tegaskan Sebagai Pasangan Dwi Tunggal

Jika Anies memprioritaskan suara NU, tentunya bisa saja Anies kehilangan suara Islam konservatif yang mendukung HRS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI