Dilema Politik Identitas Saat Pasangan Anies-Cak Imin Penuhi Undangan Habib Rizieq

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 29 September 2023 | 09:09 WIB
Dilema Politik Identitas Saat Pasangan Anies-Cak Imin Penuhi Undangan Habib Rizieq
Pasangan Anies-Cak Imin penuhi undangan Habib Rizieq Syihab di Petamburan 3, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023) malam. (ist/tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kedatangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq Syihab (HRS) di Petamburan pada Rabu (27/9/2023) malam lalu menimbulkan spekulasi baru mengenai arah dukungan pentolan mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) tersebut ke pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan.

Meski Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan kehadiran Anies dan Cak Imin hanya menghadiri undangan, ia juga memastikan tak ada urusan dukung mendukung dalam agenda tersebut.

Menurutnya, bila kemudian Front Persaudaraan Islam (FPI) mendukung salah satu capres dan cawapres, maka akan terlebih dahulu dimulai dengan Ijtima Ulama.

"Karena apa yang disampaikan oleh pimpinan tertinggi majelis syura pusat FPI yaitu Buya KH Ahmad Qurtubi dan diamini oleh IB HRS bahwa untuk arah politik harus menunggu ijtima ulama," kata Novel saat dihubungi, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga: Puji Pengalaman Muhaimin, Anies Tegaskan Sebagai Pasangan Dwi Tunggal

Proses Ijtima Ulama, jelasnya, baru akan digelar setelah KPU menetapkan pasangan calon presiden serta calon wakil presiden yang resmi mengikuti Pilpres 2024.

"Ijtima ulama setelah capres dan cawapres ditetapkan secara resmi oleh KPU," katanya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak menegaskan, kehadiran pasangan Anies-Muhaimin di Petamburan merupakan pertemuan normatif.

Bahkan menurutnya, kedatangan Anies sangat wajar karena memenuhi undangan Rizieq.

"Dan ini hal yang normatif karena biar bagaimanapun kan teman seperjuangan, saat itu Anies bisa menjadi gubernur atas perjuangan dan support dari Habib Rizieq. Jadi saya pikir wajar dan selayaknya memang Anies menghadiri," ujar Yusuf.

Baca Juga: Ogah Tanggapi Pertemuan Anies-Cak Imin Dengan Habib Rizieq, PDIP: Kita Fokus Menangkan Ganjar

Pembicaraan Lain

Yusuf memastikan tidak ada pembicaraan lain di luar acara pernikahan antara AMIN dan Rizieq. Menurutnya bisa diatur waktu apabila memang ada hal lain yang mau dibicarakan nantinya.

"Kalau mau bicara yang lain-lain, itu kan bisa nanti diatur waktunya. Tapi yang tadi hanya sebatas itu saja, terima kasih," kata Yusuf.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Lukmanul Hakim menegaskan kedatangan Anies dan Cak Imin hanya untuk memenuhi undangan pernikahan.

"Setahu saya beliau hadir karena diundang oleh Habib Rizieq Syihab dalam pernikahan putri beliau," kata Lukmanul dikonfirmasi Suara.com Rabu (27/9/2023).

Berdasarkan hal itu, Lukmanul menegaskan bahwa pertemuan pasangan AMIN dengan Rizieq bukan merupakan pertemuan politik.

"Jadi bukan pertemuan politik atau punya agenda khusus. Jadi kehadiran Mas Anies dan Gus Imin untuk hormat atas undangan pernikahan putri Habib Rizieq Syihab," ujar Lukmanul.

Terlepas dari kedatangan pasangan AMIN datang ke pernikahan putri Imam Besar FPI tersebut, Analis Politik Dedi Kurnia Syah menilai sangat dimungkinkan arah dukungan HRS mengarah ke Anies-Cak Imin terbuka lebar.

Apalagi HRS menurutnya sudah mengisyaratkan kekecewaan dengan capres yang didukungnya pada tahun 2019 silam lalu.

"Jika membaca arah sokongan politik selama ini, HRS sudah isyaratkan kekecewaan dengan Prabowo, dan dimungkinkan cukup jauh dari Ganjar," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Kamis (28/9/2023).

Tentunya dengan majunya Anies Baswedan, kemungkinan HRS mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat besar. Apalagi saat Pilgub DKI, Anies mendapat sokongan penuh dari HRS.

Selain itu, pencitraan PKB yang menjadi kendaraan politik NU dinilai Dedi juga menjadi salah satu nilai lainnya. Karena selama ini HRS kerap menyatakan bersama NU.

"Di luar itu, Muhaimin juga tokoh NU dan sejauh ini HRS sering menyatakan jika mereka berdiri bersama NU, dua kemungkinan itu membuat sokongan HRS ke Anies-Muhaimin lebih mungkin dibanding kandidat lainnya," tuturnya.

Menjaga Hubungan Baik

Sementara itu, Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai kedatangan Anies-Cak Imin merupakan upaya menjaga hubungan baik, antara Anies dengan HRS, sebagai kelompok pendukung utamanya pada Pilgub 2017 silam.

"Salah satu basis kelompok pendukung utama Anies Baswedan adalah mereka. Misalnya juga dari sisi partai politik adalah PKS, yang secara ideologi tidak terlalu berjauhan dengan kelompok 212," ungkap Bawono kepada BBC Indonesia.

Kedekatan tersebut tentunya akan menguatkan persepsi dari pihak lawan yang menilai Anies tidak bisa lepas dari politik identitas.

"Jika Anies lebih diwarnai oleh kelompok-kelompok spektrum kanan, citra sebagai kandidat yang menang di Pilkada akibat isu (politik) identitas itu justru semakin sulit dihilangkan," katanya.

Tak sampai itu, ia memprediksi hal tersebut bakal menjadi pertaruhan di dalam Koalisi Perubahan. Apalagi dalam Koalisi Perubahan ada dua spektrum partai Islam yang berbeda.

"Jadi itu semacam pertaruhan. Ia ingin merangkul market baru dan ingin mengambil ceruk pemilih Islam baru yang beda spektrum, tapi risikonya kehilangan basis utama selama ini yang mendukung dia secara politik di Pilkada dan selama memimpin Jakarta," katanya.

Ia menilai posisi tersebut bisa menjadi dilema bagi Anies karena dirinya berpotensi kehilangan suara NU yang kurang sepaham dengan Rizieq Shihab.

Jika Anies memprioritaskan suara NU, tentunya bisa saja Anies kehilangan suara Islam konservatif yang mendukung HRS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI