Anies-Cak Imin Lengket dengan Rizieq, Pendukung Ganjar: Alarm Adanya Politik Identitas di 2024 Bak Pilkada DKI

Jum'at, 29 September 2023 | 05:55 WIB
Anies-Cak Imin Lengket dengan Rizieq, Pendukung Ganjar: Alarm Adanya Politik Identitas di 2024 Bak Pilkada DKI
Pasangan bakal capres dan cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pertemuan dengan Habib Rizieq Syihab. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Ganjarian Spartan, Mohamad Guntur Romli, menanggapi perihal pertemuan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Cak Imin dengan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Potret ketiga tokoh tersebut bahkan menjadi perbincangan publik.

Guntur Romli menilai Anies memiliki tujuan untuk memainkan politik identitas dan isu SARA seperti pada Pilkada DKI beberapa tahun lalu. Kedua, hal itu dilakukan Anies untuk menarik barisan 212 yang masih berada di kubu Prabowo agar kembali kepadanya.

"Apa tujuannya? Pertama, ini "alarm" akan ada permainan politik identitas dan isu SARA seperti di Pilkada DKI," tulis Guntur Romli melalui akun Twitter (aatau X) pribadinya @GunRomli.

"Kedua, ini cara Anies untuk terus menarik barisan 212 yang masih ada di kubu Prabowo untuk kembali ke Anies, dengan menunjukkan bahwa Anies adalah "loyalis" Rizieq," lanjutnya.

Baca Juga: Blak-blakan Cak Imin Saat Debat Hebat dengan Surya Paloh: Berebut Posisi Capres di Koalisi

Ketiga, kata dia, Anies ingin memberikan pesan kalau pihaknya semakin menjadi antitesa Jokowi. Sebagaimana diketahui, Jokowi-lah yang membubarkan FPI yang dipimpin oleh Rizieq Shihab.

"Ketiga, pesan pada Jokowi bahwa Anies dan Imin semakin jadi antitesa Jokowi karena Jokowi yang membubarkan FPI yang didirikan Rizieq, tapi Anies justru mesra dengan Rizieq," kata dia.

Guntur Romli menanggapi permintaan maaf Kharisma Jati terkait cuitan yang dianggap merendahkan Iriana Jokowi. (YouTube/COKRO TV)
Guntur Romli menanggapi permintaan maaf Kharisma Jati terkait cuitan yang dianggap merendahkan Iriana Jokowi. (YouTube/COKRO TV)

Selain itu, politisi PDIP itu juga mengemukakan bahwa hal itu akan memberikan dampak semakin melemahnya kubu Prabowo karena ditinggal barisan 212. Dia menilai, kubu Prabowo akan terpancing dan melakukan hal yang sama dengan menggandeng tokoh barisan 212.

"Apa dampaknya? Kubu Prabowo makin melemah karena ditinggal barisan 212" ujarnya.

"Kedua, kubu Prabowo akan terpancing melakukan cara yang sama dengan menggandeng tokoh-tokoh 212 yang masih ada di barisan Prabowo untuk menghentikan eksodus 212 dari kubu Prabowo," imbuhnya.

Sementara itu, Kader PDIP itu mengaku bahwa kubu Ganjar sendiri tidak tertarik untuk menggandeng maupun merapat ke barisan tokoh-tokoh 212.

Baca Juga: Bicara Kans Khofifah Jadi Cawapres Ganjar, Hasto PDIP: Hanya Ibu Megawati yang Tahu

"Kubu Ganjar? Tidak tertarik dengan 212," pungkasnya.

Kontributor: Ayuni Sarah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI