Sebut Isu Gibran Jadi Cawapres Prabowo Dimunculkan untuk Pecah Belah, Hasto PDIP: Politik Zaman Kolonial

Kamis, 28 September 2023 | 20:21 WIB
Sebut Isu Gibran Jadi Cawapres Prabowo Dimunculkan untuk Pecah Belah, Hasto PDIP: Politik Zaman Kolonial
Prabowo Subianto bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Dok. Tim Prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, angkat bicara soal isu Gibran Rakabuming Raka disebut bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Padahal, Gibran masih merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih.

Hasto menyebut, jika hal tersebut hanya sebatas isu yang sengaja dimunculkan oleh sejumlah pihak.

"Ya kalau isu kan banyak, asal muasal dari isu itu karena ya ini kontestasi biasa kita udah biasa dihadapkan pada berbagai isu isu," kata Hasto ditemui di sela-sela meninjau gladi kotor Rakernas PDIP ke-IV di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2023).

Gibran kata Hasto, sejauh ini masih displin mengikuti semua hal yang menjadi aturan main di PDIP.

Baca Juga: Bertemu Kiai di Surabaya, Cawapres Pendamping Prabowo Mengerucut 2 Nama

"Mas Gibran kan kami juga sering berdialog sama beliau. Beliau oleh pak Djarot di dalam sekolah sekolah partai itu selalu hadir dengan penuh berdisiplin," tuturnya.

Ia kemudian menyampaikan menjelang dan saat Pilpres pasti akan ada isu, termasuk yang sifatnya memecah belah atau adu domba belaka.

"Kalau ada isu-isu itu kan memang ada skenario dari pihak-pihak lain yang mencoba untuk meletakan politik devide et impera (politik pecah belah) itu kan politik zaman kolonial masa lalu," ujarnya.

"Politik sekarang ini politik kolaborasi, politik gotong royong, politik mencari energi positif bagi bangsa dan negara. Jadi kontestasi pemilu monggo boleh-boleh saja itu tapi tempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," sambungnya.

Adapun soal kemungkinan Gibran menjadi cawapres Ganjar, Hasto tak memberikan isyarat. Justru itu bicara soal penggemblengan kader untuk menjadi kepala daerah.

Baca Juga: Dikecewakan Prabowo, Dukungan Habib Rizieq Cs di Pilpres 2024 Mengarah ke Anies-Muhaimin

"Sebagai partai itu kita terus melakukan upgradeting setiap kader partai ketika ditugaskan, kemudian maka di dalam partai ada aturan evaluasi secara periodik, yang penting kita memberikan dukungan moral, dukungan spirit terhadap aspek-aspek ideologis dan teknokratis agar semakin berhasil, bahkan mereka yg berhasil menjadi kepala daerah, kami jadikan guru tetap di sekolah partai," pungkasnya.

Kata Gibran

Sebelumnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan komentar perihal namanya yang disodorkan menjadi salah satu kandidat Bacawapres Prabowo Subianto. Adapun pihak tersebut adalah Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor.

Diketahui, Afriansyah terang-terangan menyebut Gibran menjadi salah satu kandidat yang disodorkan oleh PBB sebagai pasangan Prabowo di Pilpres 2024 meski berbeda partai dan koalisi.

PDIP kekinian sudah mengusung kadernya Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sementara Prabowo berada di kubu seberang dari Koalisi Indonesia Maju.

Pada kesempatan itu, Afriansyah mengatakan kepada Gibran, tidak perlu takut ke luar dari partai demi kepentingan bangsa dan negara.

Menanggapi hal tersebut, Gibran awalnya enggan memberikan komentar. Dirinya menolak berkomentar karena ditodong pertanyaan disaat jam kerja.

"Ya, saya tidak akan menanggapi itu yah, apalagi menanggapi di jam kerja nggak sopan itu," ungkap Gibran Rakabuming dikutip melalui kanal Youtube Berita Surakarta, Rabu (27/9/2023).

Meski begitu, putra sulung Presiden Jokowi itu menilai bukan perkara mudah untuk ke luar dari partai. Menurutnya, seorang kader tidak bisa seenaknya ke luar dari partai bahkan sekalipun mengatasnamakan bangsa dan negara.

"Nggak bisa seperti itu, asal-asal (seenaknya) ke luar (dari partai)," tegas putra sulung Presiden Jokowi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI