Suara.com - Hasil survei New Indonesia Research & Consulting memperlihatkan adanya migrasi pemilih dari bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan ke bakal capres Prabowo Subianto. Atas kondisi tersebut, elektabilitas Prabowo kini jauh meninggalkan bakal capres Ganjar Pranowo.
Dalam survei ini, elektabilitas Prabowo mencapai 38,8 persen dan Ganjar mendapatkan 32,1 persen.
Sedangkan Anies berada di posisi paling buncit karena memperoleh 20,2 persen.
“Sebagian besar pendukung Anies bakal bermigrasi memilih Prabowo jika hanya ada dua calon, alih-alih mendukung Ganjar,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Baca Juga: Mirip Kaesang! Ganjar Kenakan Kemeja Kotak-kotak Saat Hadiri Rapat Rutin Partai Koalisi
Kemudian, dalam skenario head to head, Prabowo lagi-lagi unggul atas Ganjar. Menteri Pertahanan RI tersebut meraih dukungan sebesar 51,8 persen, sedangkan Ganjar hanya meraih suara sebesar 33,3 persen.
Andreas meyakini, adanya selisih elektabilitas Prabowo ketika berhadapan melawan Ganjar diyakini terjadi karena adanya migrasi pemilih Anies yang mendukungnya jelang kontestasi Pilpres 2024.
Terlebih, menurutnya, saat ini kubu Ganjar masih memilih nama-nama yang potensial mengerek elektabilitasnya.
“Kubu Ganjar masih menimbang-nimbang nama cawapres yang berpotensi bisa mengerek elektabilitas untuk menghadapi Prabowo yang posisinya masih lebih unggul,” pungkasnya.
Baca Juga: Terbang ke Jatim, Gerindra Ungkap Prabowo Bakal Lobi-lobi Cawapres