Suara.com - Bukan hanya di Indonesia, terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga menjadi perhatian media asing, salah satunya ialah The Diplomat. Dalam analisisnya, Kaesang dianggap sebagai wujud budaya dinasti politik Indonesia.
Sudah bukan menjadi rahasia kalau Kaesang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kaesang tidak menampik kecipratan efek positif sebagai anak orang nomor satu di Indonesia.
Oleh sebabnya, meski masih menjadi anak bawang di dunia politik, namun Kaesang berhasil meraih posisi ketua umum partai politik (parpol).
"Pada dasarnya didasarkan pada aura publik ayahnya, merangkum praktik politik dinasti yang telah menjadi ciri politik Indonesia sejak kemerdekaan negara tersebut," demikian yang disampaikan The Diplomat, dikutip Suara.com, Rabu (27/9/2023).
Menarik ke belakang, The Diplomat menyinggung dinasti politik dari sosok Megawati Soekarnoputri. Anak dari Presiden Soekarno atau Bung Karno tersebut berhasil menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia pada 2001 hingga 2004.

Sebelumnya, ia menjadi wakil presiden mendampingi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pada 1999, Megawati memulai kekuasaannya sebagai ketua umum PDIP. Posisinya tidak pernah tergantikan hingga saat ini.
Menurun dari sang ibu, Puan Maharani juga ikut terjun ke dunia politik. Mulai dari petugas partai PDIP, kemudian sempat mencicipi kursi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) hingga akhirnya menjadi Ketua DPR RI perempuan pertama.

Bergeser ke Cikeas Clan, di mana keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sama-sama ikut terjun ke politik.
Baca Juga: Transformasi Kaesang: Anak Bisnis Yang Kini Jadi Ketum Partai
Putra ke-2 SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas terlebih dahulu terjun ke dunia politik dan berhasil lolos menjadi anggota DPR RI.