Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa kemungkinan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo yang dipilih adalah Mr X ataupun Mrs X. Menanggapi itu, Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad menilai sosok Mr X dan Mrs X yang dimaksud Hasto kemungkinan bisa saja Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa.
Saidiman menilai, baik Mahfud dan Khofifah merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU) dan berasal dari Jawa Timur. Menurutnya, berdasarkan sejarah PDIP selalu menggandeng tokoh NU menjadi cawapres, kecuali di Pilpres 2009 yaitu saat Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Prabowo Subianto.
"Mahfud pertimbangannya adalah representasi NU dan Jawa Timur. NU dan Jatim selama ini suaranya condong ke Ganjar sehingga dengan memunculkan Mahfud, kemungkinan untuk menjaga basis massa," kata Saidiman saat dihubungi wartawan, Rabu (27/9/2023).
Ia menjelaskan, PDIP berkepentingan menjaga basis massa, jangan sampai pindah karena ada upaya dari Anies Baswedan untuk menarik massa NU dan Jatim dengan merekrut Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Berprinsip Tuanku Ya Rakyat, Ganjar Minta Kepala Desa Bisa Makmurkan Warga
"Jatim merupakan basis massa Ganjar sehingga strategi yang akan dimainkan adalah bagaimana menjaga agar basis massa itu tidak keluar," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, ketika Ridwan Kamil misalnya yang berasal dari Jawa Barat, itu dipilih bertujuan untuk memperluas basis massa di wilayah tersebut.
Menurutnya, selama ini Jabar lepas dari Ganjar dan PDIP sehingga menggaet RK bertujuan untuk mempersempit gap atau jarak.
"Ternyata dari dua pilihan antara memperluas dan menjaga basis massa, maka yang dominan dilakukan adalah menjaga basis," pungkasnya.
Mr X dan Mrs X
Baca Juga: Tebak-tebak Buah Manggis, Siapa Capres 'P' yang Didukung Projo?
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto, menegaskan, kembali jika pengumuman soal Bacawapres Ganjar Pranowo akan dicari momentum yang tepat.
Menurutnya, yang menjadi skala prioritas yakni mempertajam narasi tentang masa depan Indonesia yang akan diusung Ganjar dan pasangannya. Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya oleh awak media mengenai apakah pengumuman cawapres Ganjar akan dilakukan di dalam Rakernas IV PDIP pada Jumat sampai Minggu ini.
"Terkait dengan capres-cawapres siapa yang akan mendampingi Ganjar Pranowo nanti pada momentum yang tepat, karena pendaftaran di KPU sendiri itu kan baru dilakukan pada tanggal 19 Oktober. Dimulai 19 Oktober kalau tidak salah sampe 25," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Dalam konteks itu, kata Hasto, kekinian sedang dicari momentum atau hari baik untuk diumumkan cawapres Ganjar.
"Kami akan mencari momentum yang sangat baik, momentum yang tepat, kalkulasi secara politik yang matang dan kesiapan dari jajaran tim pemenangan sudah dibentuk hingga ke daerah-daerah," tuturnya.
Ia pun menegaskan, jika skala prioritas pihaknya kekinian mempertajam narasi masa depan Indonesia yang akan diusung Ganjar dan cawapresnya kelak. Misalnya masalah pangan.
"Jadi skala prioritas sekarang adalah mempertajam narasi tentang masa depan indonesia yang akan diusung oleh Pak Ganjar dan Mister X-nya (cawapresnya) dan kemudian juga bisa Miss X, gitu kan," pungkasnya.
Minta Sabar
Sebelumnya, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo belum juga mau mengumumkan siapa Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) pasangannya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. Ia meminta semua pihak untuk menunggu.
Ditanya kapan kepastiannya, Ganjar juga tak mau menjawabnya. Ia hanya menyebut pengumuman akan dilakukan dalam waktu yang tak lama lagi.
"Sabar, bentar lagi," ujar Ganjar di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).
Ditanya lebih lanjut soal sosok potensial, Menko Polhukam Mahfud MD, Ganjar hanya mengakui adanya kemungkinan berpasangan dengan Mahfud.
"Saya kira bisa (berpasangan dengan Mahfud MD)," pungkasnya.