Suara.com - Sosok Kaesang Pangarep mendapatkan cibiran pasca resmi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Itu terjadi lantaran Kaesang dianggap memanfaatkan keuntungan sebagai anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Di luar cibiran itu, Kaesang ternyata pernah membuat kagum Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kaesang mencuri perhatian SBY ketika Ani Yudhoyono wafat pada 2019. Kala itu, Kaesang ikut melayat serta menyalatkan mendiang Ani di Singapura.
Momen itu tidak pernah dilupakan oleh SBY. Bahkan, ayah dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut mau memenuhi undangan acara tasyakuran atas pernikahan Kaesang dan Erina S Gudono di Pura Mangkunegaran, Solo pada akhir Desember 2022.
Baca Juga: Adu Kuat PSI dan PDI Perjuangan Usai Kaesang Pangarep Bergabung
SBY lantas bercerita ketika melihat Kaesang ikut menyalatkan sang istri.
"Waktu itu Mas Kaesang sedang studi di Singapura. Mas Kaesang sempat mengikuti salat jenazah untuk almarhumah Ibu Ani, saya tidak pernah melupakan," kata SBY.
Berdasarkan testimoni SBY, peneliti politik dari Saiful Mujani Research Center (SMRC), Saidiman Ahmad, menilai keliru apabila Kaesang dianggap sebagai bocah ingusan di dunia politik Tanah Air.
"Menganggap Kaesang hanyalah seorang bocah cilik, bocah ingusan dalam lanskap politik, atau dipertimbangkan semata karena ikatan darah dengan presiden, menurut saya terlalu simplistis dan cenderung merendahkan," kata Saidiman dikutip Suara.com, Rabu (27/9/2023).
Sebab, sebelum menjadi orang nomor satu di PSI, Kaesang sudah menampakan diri dalam urusan publik. Bukan hanya membawa badan, Kaesang juga memperlihatkan sikap sopan santunnya sebagai anak muda.
Baca Juga: Rencana Sowan ke Jokowi sebagai Ketum PSI, Kelakar Kaesang: Bisa Lewat Jalur Belakang
Misalnya, ketika Kaesang bertemu dengan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di sebuah acara festival di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat beberapa hari lalu. Saat bertemu, Kaesang refleks mencium tangan Ganjar.
"Sikap tawadhu ini menunjukkan karakter personal yang penting untuk publik," tuturnya.