Jika Duet Prabowo-Ganjar Terwujud, Jokowi Disebut Orang yang Bakal Paling Happy

Senin, 25 September 2023 | 11:55 WIB
Jika Duet Prabowo-Ganjar Terwujud, Jokowi Disebut Orang yang Bakal Paling Happy
Jika Duet Prabowo-Ganjar Terwujud, Jokowi Disebut Orang yang Bakal Paling Happy. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pangi merujuk pengalamanan Pemilu 2009, di mana terdapat tiga pasang capres-cawapres. Menariknya, kata dia, Pemilu 2009 justru hanya  berlangsung satu putaran karena memang pada waktu itu hasil survei menunjukkan perolehan elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden sudah melewati ambang batas 50 persen plus 1.

"Sementara hasil survei pemilu per-hari ini, memprediksi belum ada elektabilitas ketiga kontestan capres kita melewati angka tersebut, jangankan melewati angka psikologis kemenangan 50  persen plus 1, 40 persen saja belum ada yang lolos angka psikologis tersebut," kata Pangi.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]

Pangi menilai ada dua alasan yang memungkinkan menjadikan wacana duet Ganjar dan Prabowo menjadi kenyataan.

Pertama adalah apabila elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin terjadi trend dan pertumbuhan elektoral Anies mengalami peningkatan yang signifikan sampai menjelang didaftarkan ke KPU atau 19 Oktober 2023.

"Tapi kalau seandainya stagnan atau masih landai elektabilitasnya, kemungkinan poros Ganjar tidak akan melebur ke poros Prabowo, tetap akan ada 3 poros capres-cawapres. Kedua, kalau Ganjar dan Prabowo belum menemukan pasangan cawapres yang ideal," kata Pangi.

Tetapi, terpenting menurut Pangi,  wajib harus ada representasi poros perubahan dan poros keberlanjutan.

"Suapaya kedua mazhab pemilih ini mereka merasa terakomodir dan terwakili aspirasinya," kata Pangi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI