Suara.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan meyakinkan bahwa ia maju sebagai bakal capres 2024 bukan untuk menjadi antitesa dari dua bakal capres lainnya.
Hal itu disampaikan Anies ketika menghadiri acara Indonesia's Leaders Talk. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjawab pertanyaan dari mahasiswa Universitas Hasanudin, Ahmad Fauzan yang bertanya dalam forum tersebut.
"Dari awal pendeklarasian anda sebagai capres Republik Indonesia, sudah banyak drama dan intrik yang terjadi. Pada 2017 anda hadir sebagai antitesis dari incumbent, waktu itu bapak Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat seperti yang dianggap sekarang," ucap Fauzan dikutip Suara.com dari YouTube Universitas Hasanudin, Senin (25/9/2023).
"Anda dianggap mampu menjadi dari calon yang akan hadir yang didukung oleh incumbent," imbuhnya.
Baca Juga: Detik-detik PDIP Umumkan Cawapres Ganjar Pranowo
Menjawab pertanyaan itu, Anies menyatakan bahwa kehadirannya dalam ajang bakal capres 2024 bukan sebagai antitesis dari pihak yang pernah menjabat atau bertugas sebelumnya.
"Kalau boleh saya sampaikan, yang mau ditawarkan bukan antitesa. Karena ini kita bukan dalam rangka antitesa kepada siapa pun yang ada sebelumnya," ujar Anies.
Anies mengatakan Pemilu presiden yang digelar setiap lima tahun sekali menjadi ajang evaluasi bagi Indonesia untuk mengevaluasi perjalanannya selama ini dan yang akan datang.
"Jadi yang kami sampaikan bukan menjawab apa yang kemarin dikerjakan tapi menjawab, memastikan kita ke depan meraih adil dan makmur seperti yang dilakukan," jelas dia.
Lebih lanjut, menurut Anies, label antitesa hanya kesimpulan dari pengamat untuk dirinya.
Baca Juga: Ungkit Soal Kepastian Hukum, Anies Sebut Investor Asing Ogah Tanda Tangan Kontrak di RI
"Ketika dikerjakan ada yang sifatnya sintesa, ada yang sifatnya antitesa, tapi itu kesimpulan pengamat bagi kita arahnya tetap ke depan," ungkap Anies.