Dia juga menanggapi perihal rumor nama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang juga mantan pengurus NU Harvick Hasnul Qolbi sempat disebut Effendi Gazali juga menjadi kandidat Prabowo.
Dia menilai, sosok Harvick kurang kuat jika dipasangkan bersama Prabowo.
"(Kalau Harvick) kurang kuat," katanya.
Menurut Arief, akar NU yang paling kuat ada pada Gus Yaqut, yakni anak ulama NU ternama Kiai Cholil Bisri atau Mbah Cholil.
"Yang kuat akarnya itu ya Yaqut Cholil, dia anaknya Kiai Kholil Bisri," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebutkan tokoh dari kalangan partai politik. Menurutnya, bila melihat perhitungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang paling cocok dipasangkan dengan Prabowo, yakni Airlangga Hartanto.
"Ya kalau dari partai secara hitung-hitungan koalisi antara golkar gerindar pan yang paling cocok ya kalau mau dipasangkan yang ahli pertahanan sama ahli ekonomi ya Pak Prabowo itu poasangannya ya Pak Airlangga," ungkapnya.
Menurutnya, dengan latar belakang Airlangga Hartanto yang ahli dalam bidang ekonomi tentu sangat pas disandingakan dengan Prabowo yang ahli dalam strategi geopolitik.
"Pak Airlangga kan nanti menyelamatkan ekonomi Indonesia sudah terbukti, nah Pak Prabowo ahli pertahanan dan strategi geopolitik jadi ya pas toh kalau mereka berpasangan," katanya.
Baca Juga: Menjodohkan Ganjar dengan Prabowo untuk Pilpres 2024 Dinilai Kurang Realistis
Kontributor : Ayuni Sarah