Ngaku Bisa Usir TKA China, Tapi Ganjar Masih Ragukan SDM Indonesia

Rabu, 20 September 2023 | 12:24 WIB
Ngaku Bisa Usir TKA China, Tapi Ganjar Masih Ragukan SDM Indonesia
Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo saat berbicara dalam acara yang digelar Mata Najwa bertajuk "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). (Dok. Tim Ganjar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, mengatakan, bahwa dirinya sebenarnya bisa saja mengusir Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China misalnya, asalkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia sudah cukup mumpuni.

Itu disampaikan Ganjar ketika menghadiri acara yang digelar Mata Najwa bertajuk "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Awalnya Najwa Shihab selaku pembawa acara tersebut, bertanya kepada Ganjar mengenai pertanyaannya soal TKA China apakah dirinya meragukan SDM Indonesia.

Ganjar lantas memberikan jawabannya di mana ia memberikan contoh kala dirinya didemo ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah karena adanya investasi besar-besar yang dilakukan beberapa negara.

Baca Juga: Ungkit soal Kata Indonesia Diganti Wakanda, Anies: Kebebasan Berpendapat Hari Ini Bermasalah, Skornya 5

Dalam proses itu, massa yang berdemo itu menuntut agar TKA hasil adanya investasi itu diusir. Lantas Ganjar mengundang massa yang menuntut tersebut, untuk dicoba menggantikan TKA yang bekerja.

"Suatu ketika saya didemo gede-gedean karena ada investasi di banyak negara, tidak hanya Tiongkok. Ada dari Amerika, Korea Selatan, Jepang, eropa, ada dri Tiongkok. Ramailah demo itu di depan. Saya lihat dari atas ada kawan-kawan buruh, aktivis, macem-macem. Teriakannya 'Usir itu, usir itu' ada beritanya gak itu? Ada," kata Ganjar.

"Lalu suatu ketika saya undang, saya ajak dialog, 'Bro apa?', 'Kami pak yang harus bekerja', 'Good, anda yang harus bekerja. Masuk'. Anda siap di tes? Gak lolos mbak," sambungnya.

Bacapres Ganjar Pranowo menyampaikan paparan dalam Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di UGM, Selasa (19/9/2023) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]
Bacapres Ganjar Pranowo menyampaikan paparan dalam Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di UGM, Selasa (19/9/2023) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

Atas dasar itu, Ganjar terang-terangan meragukan kualitas SDM Indonesia. Menurutnya, keraguannya tersebut penting, agar pemerintah berpikir mencari solusi atas hal tersebut.

"Apakah Anda meragukan? Hari ini dengan presentase yang tidak terserap, ya saya ragukan dong mbak. saya ragukan dong. terbukti kok angka penganggurannya seperti itu, masa kita masih percaya gak ragu, kita harus ragu dong. Kalau kita gak ragu melihat itu tidak terserap tenaga kerja, eh pemerintah kamu ngapain? kamu tidur?," tuturnya.

Baca Juga: Sebut Bantuan Dana Parpol Rp27 M yang Diterima PDIP Sangat Kecil, Ganjar: Publik Lalu Mau Dapat Pemimpin dari Partai?

Untuk itu, Ganjar mengingatkan soal pentingnya vokasi dan mengembangkan kemampuan.

"Bagaimana agar bisa cepat, agar kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri, agar kita bisa bekerja sendiri, agar tidak hanya menyalahkan orang lain dan kemudian seolah-olah kita anti investasi dan kita bicara 'usir mereka, usir kelompok itu'. Masuk pada isu SARA, isu etnis, dan dikembangkan semuanya, gak mau mbak," ujarnya.

"Investasi masuk ke indonesia harus ada jaminan. maka saya sampaikan, lho jangankan yang itu, kalau mereka sudah tidak anda kehendaki, kita usir besok pagi. tapi kita bisa atau gak? Jangankan membuat, anda men-install alat itu bisa atau gak?," imbuhnya.

Bela Ganjar

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi, membela bakal calon presiden RI Ganjar Pranowo terkait pernyataannya boleh saja TKA Cina itu diusir, namun mempertanyakan kembali siapa yang akan menggantikan mereka.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Suara.com/Bagaskara)

Ia menilai, jika pernyataan Ganjar tersebut sebetulnya sedang menyampaikan tantangan agar Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia meningkatkan kemampuannya.

"Saya kira yang harus ditekankan pak Ganjar sedang menyampaikan satu tantangan bagi kita untuk meningkatkan kemampuan kita," kata Arwani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Kemampuan yang dimaksud, kata dia, kemampuan di bidang teknologi, hingga kemampuan untuk mengenbangkan kreativitas.

"Itu tantangan cukup kompleks bagi kita semua," tuturnya.

Sementara di sisi lain, Arwani mengatakan, persoalan adanya Tenaga Kerja Asing atau TKA tersebut bukan semata-mata hadir di dalam negeri. Melainkan, kata dia, harus dilihat secara regulasi atau pun dampak dari investasi dan kerja sama antar sesama negara.

"Harus dilihat misalnya bagaimana investasi itu, pola pembicaraan, pola komunikasi yang dijalin antara pemerintah dengan investor, antara swasta dengan investor. Saya kira itu juga harus kita lihat regulasinya seperti apa. Regulasi kembali pada misalnya teman-teman di pemerintah dan DPR. Apa yang perlu diperbaiki sehingga tenaga kerja kita ini benar-benar siap untuk menghandle proyek-proyek, kegiatan-kegiatan, yang memang menjadi fokus kita," ujarnya.

"Jadi tidak semata-mata 'loh tiba-tiba kok banyak warga negara asing' gitukan," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI