Menurutnya, penyebaran hoaks tersebut berbahaya terhadap demokrasi.
"Jadi ini bahaya, bahaya buat demokrasi bahaya juga buat NKRI. Jadi ketahuan nih siapa-siapa yang selama ini teriak-teriak NKRI, Pancasila, ternyata cuma slogan," kata Noel.
Bantahan Prabowo
Sebelumnya, Prabowo Subianto angkat bicara soal dirinya yang diisukan menganiaya salah satu wakil Menteri kabinet Indonesia maju dalam rapat terbatas kabinet. Ketua Umum Partai Gerindra itu membantah informasi itu dan tengah mempelajari sekaligus memproses informasi palsu yang menyebar lewat kanal Youtube itu.
Hal itu disampaikan Prabowo usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke PT Pindad Bandung , Jawa Barat Selasa siang (19/9). Prabowo bilang ia tidak pernah bertemu dengan wakil Menteri pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam rapat.
"Saya ketemu saja belum sama wamennya,” kata Prabowo.

Kabar Prabowo menampar salah satu wakil menteri awalnya disebarkan oleh akun media sosial Seword. Narator Alifurrahman Asyari mengklaim mendengar kabar dari orang yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut bahwa menteri aktif di kabinet presiden Jokowi mencekik dan menampar wakil menteri jelang rapat kabinet istana.
Alifurrahman tidak menyebut menteri itu secara jelas. Tetapi dia memberi petunjuk menteri tersebut adalah calon presiden. Spekulasi mencuat di aplikasi perpesanan seperti X – yang sebelumnya dikenal Twitter, hingga WhatsApp.
Buzzer Diminta Setop Bikin Hoaks
Baca Juga: Projo Ungkap Capres Pilihan Hasil Konferensi Daerah: Prabowo Menang Telak 12-0
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengimbau para buzzer berhenti membuat hoaks, seiring rumor Prabowo mencekik wakil menteri yang dengan sendiri terbantahkan.