Suara.com - Politika Research and Consulting atau PRC baru saja merilis hasil survei elektabilitas tujuh nama bakal calon wakil presiden (cawapres) di Jawa Timur. Hasilnya, raihan suara tertinggi dikuasai oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Di provinsi Jawa Timur, ada yang menarik dari simulasi tujuh nama cawapres yaitu Erick Thohir unggul," kata Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo, dikutip dari kanal YouTube Politika Research dan Consulting, Selasa (19/9/2023).
Dalam survei yang digelar pada periode 7-12 September 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dan margin error kurang lebih 2,7 persen dan tingkat kepercayaan 92 persen, Erick Thohir menduduki posisi teratas dibandingkan tujuh kandidat lain.
Elektabilitas yang didapat Erick Thohir sebesar 16,8 persen. Posisi kedua diisi oleh Ridwan Kamil dengan jumlah suara 16,4 persen lalu Muhaimin Iskandar 15,4 persen.
Selanjutnya disusul oleh Sandiaga Uno sebesar 12,6 persen, Gibran Rakabuming Raka 10,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 10 persen dan Airlangga Hartato 1,2 persen.
Sisanya ada sebanyak 16,8 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab saat dilakukan survei melalui wawancara tatap muka.
Rio mengatakan, salah satu faktor penyebab nama Erick Thohir muncul sebagai cawapres idaman Jawa Timur karena ia menjadi Anggota Kehormatan NU. Seperti diketahui bersama, Jawa Timur menjadi basis terbesar NU.
"Sampai saat ini memang di Jawa Timur ini didominasi pemilih Nahdlatul Ulama (NU)," imbuh Rio.
Erick Thohir memang tidak terlahir sebagai pengurus pondok pesantren maupun keturunan kiai, namun namanya dihormati di kalangan NU.
Baca Juga: Adu Harta Kekayaan 5 Kandidat Cawapres Pilpres 2024, Siapa Paling Tajir?
Ia dinilai memiliki andil cukup besar dalam NU, salah satunya ikut mensukseskan acara Harlah ke-100 NU dengan menjadi Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU.
Selain itu, ia juga menggagas berdirinya Badan Usaha Milik NU untuk melahirkan kemandirian ekonomi para santri.
Bahkan, dalam survei tersebut terlihat Erick Thohir mengalahkan Muhaimin Iskandar sang Ketua Umum PKB.
"Ini menunjukkan bukan karena variabel personal tapi karena PKB, Jawa Timur-nya, dan mungkin juga yang pasti adalah Nahdlatul Ulama-nya," tukas Rio.