Santainya PDIP Lihat Prabowo Tambah Dukungan dari Demokrat: Sudah Terbiasa Dikeroyok

Senin, 18 September 2023 | 17:11 WIB
Santainya PDIP Lihat Prabowo Tambah Dukungan dari Demokrat: Sudah Terbiasa Dikeroyok
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kinjungan Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) dan jajarannya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). (Dok. DPP PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDIP tidak merasa panik usai melihat Partai Demokrat menyatakan dukungan untuk bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut politisi PDIP, Charles Honoris, partai berlambang banteng moncong putih itu sudah biasa dikeroyok oleh lawan berkoalisi gemuk.

Sebagaimana diketahui, Prabowo kini diusung oleh Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar dan Partai Demokrat. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mendapatkan dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

"PDI Perjuangan adalah partai yang sudah terbiasa 'dikeroyok'. Bukan saja pada Pilpres 2014, tetapi juga dalam pemilu-pemilu sebelumnya, baik di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9/2023).

Charles kemudian menilai kalau merapatnya Demokrat ke kubu Prabowo bukan menjadi sesuatu hal yang mengejutkan. Sebabnya, Demokrat juga mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

Baca Juga: Cari Cawapres Ganjar dari Kalangan NU, Puan PDIP: Mahfud MD Salah Satunya

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris. [Tangkapan layar TVP]
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris. [Tangkapan layar TVP]

Alih-alih khawatir, ia malah ingat ketika Pilpres 2014 di mana Prabowo didukung oleh koalisi gemuk. Sementara rivalnya yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi didukung oleh koalisi kecil.

Kala itu Jokowi hanya diusung oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI. Namun, kecilnya koalisi yang mendukung tak mempengaruhi kemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada 2014 silam.

Menurut Charles, ada hal yang sangat penting yakni rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden. Dirinya meyakini kalau gemuknya koalisi pendukung Prabowo akan kalah dengan keyakinan rakyat terhadap bakal capres Ganjar Pranowo.

"Kami yakin rakyat dengan hati nuraninya akan memilih Ganjar karena kualitas kepemimpinannya sudah teruji dari bawah sebagai kepala daerah, sebagaimana rakyat juga dulu pada 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa."

Baca Juga: Profil SBY yang Siap Turun Gunung Menangkan Prabowo: Pendidikan, Karier, Jejak Politik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI