Ganjar Singgung Budaya Korupsi: Bikin Investor Malas ke Indonesia

Minggu, 17 September 2023 | 19:29 WIB
Ganjar Singgung Budaya Korupsi: Bikin Investor Malas ke Indonesia
Bakal calon presiden atau capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo di Djakarta Theater, Djakarta Pusat, Minggu (17/9/2023). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden atau capres dari PDIP, Ganjar Pranowo menilai kalau praktik korupsi masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Menurutnya, budaya korupsi itu menjadi penghambat serius bagi investasi di Indonesia.

"Setidaknya itu yang menjadi pekerjaan rumah besar, karena kalau korupsi kita masih berjalan dan itu masuk dalam sektor-sektor maka kita mau investasi orang-orang juga akan malas," kata Ganjar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).

Ganjar menegaskan bahwa memberikan pelayanan masyarakat bukan untuk mendapat pujian, tetapi kritik membangun. Sehingga, pelayanan harus diperhatikan dengan serius.

Ganjar membagikan pengalaman selama 10 tahun menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah di mana ia selalu mempromosikan semangat antikorupsi.

Baca Juga: Masinton PDIP Sebut Nama Bakal Cawapres untuk Ganjar Pranowo Kian Mengerucut

Bakal calon presiden atau capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo ditemui di Djakarta Theater, Djakarta Pusat, Minggu (17/9/2023). (Suara.com/Novian)
Bakal calon presiden atau capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo ditemui di Djakarta Theater, Djakarta Pusat, Minggu (17/9/2023). (Suara.com/Novian)

Menurutnya, semangat ini harus diimplementasikan dari upaya pencegahan hingga tindakan penindakan.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar menyadari bahwa diperlukan perubahan menyeluruh untuk memastikan praktik antikorupsi benar-benar diwujudkan. Ini meliputi penataan regulasi, pembentukan lembaga yang memadai, dan penunjukan individu yang kompeten untuk memimpin upaya pencegahan korupsi

"Sepuluh tahun saya di Jateng membawa tagline tidak korupsi itu adalah suatu nilai yang kita coba praktikkan selama 10 tahun, mulai dari pendidikan pencegahannya sampai pada penindakannya dan kalau kita mau serius maka itu menjadi penyakit yang harus dibasmi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI