Suara.com - Politikus PDIP Masinton Pasaribu membahas calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo yang bakal terungkap. Menurutnya, nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar sudah makin mengerucut dari beberapa kandidat.
Dia membenarkan informasi soal bakal cawapres pasangan Ganjar Pranowo yang mengerucut ke satu atau dua nama.
"Ya, dengar-dengarnya begitu dari proses penjaringan itu kan kemudian disaring. Nah, dari hasil penyaringan itu nanti muncul beberapa nama," kata Masinton di Warung Jati, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).
"Nah, yang tentu mulai mengerucut dan kita tunggu saja hasil pengerucutan dan pengumumannya nanti," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Punya Info Intelijen Soal Partai Politik, Masinton PDIP: Ya Logis Kalau Pasti Tahu
Lebih lanjut, Masinton memprediksi ada beberapa kandidat yang dekat menjadi bakal cawapres untuk Ganjar. Adapun nama-nama yang diprediksi Masinton yakni beberapa menteri dalam KIM Pemerintah Presiden Jokowi.
Nama lainnya, yakni mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilu dan Co-Chair Bappilu Partai Golkar.
"Cawapresnya dengar-dengar ada Prof Mahfud MD, Ridwan Kamil, mana lagi? Iya ada (Sandiaga Uno)," katanya.
Selain itu, Masinton juga membahas soal kemungkinan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang masuk dalam bursa cawapres bagi Ganjar Pranowo.
Menurutnya, penyaringan cawapres Ganjar Pranowo saat ini masih dalam proses komunikasi antara PDIP dengan partai politik mitra koalisi lainnya.
Baca Juga: Sudah Dikenal di Jatim Sebagai Cawapres, Sandiaga Uno Dinilai Cocok Dampingi Ganjar Pranowo
"Pak AHY sebagai Ketum Demokrat, kemarin dalam proses penjaringan masih ada," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menilai bahwa Ridwan Kamil lebih menguntungkan bila menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.
Menurutnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto harus rasional berpikir opsi lain, bila tidak dipilih menjadi bacawapres Prabowo. Lebih baik menurutnya, mendorong Ridwan Kamil menjadi pendamping Ganjar.
"Airlangga harus rasional kalau nggak diambil sama Prabowo, lebih baik dukung RK sama Ganjar agar Golkar tetap dapat porsi di pemerintahan yang akan datang," kata Mekeng kepada wartawan pada Kamis (14/9/2023).
"Iya, lebih menguntungkan lah, saling menguntungkan," sambungnya.
Bila dengan Prabowo, Mekeng menilai, Ridwan Kamil sedikit tak diuntungkan lantaran memiliki ceruk suara yang sama.
"Kalau saya ya pribadi, nggak terlalu besar peluangnya. Karena irisan basis massanya juga sama aja, buat apa nggak menambah," tuturnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil memiliki kesempatan lantaran sudah dipanggil dan bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terlebih juga Ganjar dan Ridwan Kamil punya basis suara yang saling menguntungkan.
"Ya dia kan sudah pernah dipanggil sama Bu Mega, Bu Mega memanggil orang itu tidak sembarangan, itu satu. Kedua, dia kan mantan Gubernur Jawa Barat, artinya dia mempunyai Dapil yang jelas, Pak Ganjar kan punya Dapil Jawa Tengah, Ridwan Kamil punya Dapil Jawa Barat," tuturnya.
"Jadi kalau lihat hitung-hitungan politik ya, ini sangat menguntungkan," katanya.