"Adanya kepastian cawapres pendamping Anies berhasil mengungkit elektabilitas, mencegah tren penurunan sepanjang 2023," katanya.
Meski nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menjadi bakal cawapres, kenyataannya tak juga menaikkan elektabilitasnya. Justru posisinya kalah jauh dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cak Imin Belum Mampu Dongkrak Elektabilitas Anies
Sebelumnya diberitakan, Lembaga survei Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) telah merilis hasil survei pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2024.
SMRC berfokus pada tiga pasangan potensial di Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil. Hasil survei menunjukan, Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan 16,5 persen; Prabowo-Erick 31,7 persen; dan Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 persen.
"Masih ada 16,4 persen yang belum jawab," ucapnya.
Saiful menjelaskan bahwa simulasi ini hanya untuk melihat reaksi publik pada pasangan Anies-Muhaimin setelah dideklarasikan. Sebab, Ganjar belum memutuskan akan berpasangan dengan siapa, tapi dari berita yang beredar, salah satu yang potensial adalah Ridwan Kamil.
Saiful Mujani mengatakan, survei dilakukan pada tanggal 5 September setelah deklarasi Anies-Muhaimin pada 2 September lalu.
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Tetap Unggul Meski Deklarasinya Dibalap Anies-Cak Imin
Lebih lanjut, Saiful mengemukakan, dalam survei individual, Anies yang berhadap-hadapan dengan Ganjar dan Prabowo hanya meraup 20 persen dari jumlah responden.