Cak Imin: Kami Tidak Pernah Politisasi Masjid, Tapi Nggak Tahu Kok Banyak Amin di Masjid?

Kamis, 14 September 2023 | 16:12 WIB
Cak Imin: Kami Tidak Pernah Politisasi Masjid, Tapi Nggak Tahu Kok Banyak Amin di Masjid?
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kawasan TMII, Jakarta Timur, Kamis (14/9/2023). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tentu kami juga tidak khawatir bahwa ini menjadi politik identitas ya, saya kira ini perpaduan partai yang mungkin memiliki basis keumatan dan basis nasionalisme," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

(dari kiri) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Bacawapres Muhaimin Iskandar, Bacapres Anies Baswedan dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi foto bersama saat menyambut kedatangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
(dari kiri) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Bacawapres Muhaimin Iskandar, Bacapres Anies Baswedan dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi foto bersama saat menyambut kedatangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Syaikhu merujuk pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh bahwa keberadaan Koalisi Perubahan justru membuat hilangnya perpecahan di tengah masyarakat. Ia sepakat untuk mengakhiri keterbelahan, semisa muncul istilah cebong dan kampret imbas Pilpres 2019.

"Oleh karena itu saya sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh ketua umum Partai NasDem bahwa justru dengan koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong-kampret selesai sudah, kita songsong masa depan ini lebih baik," kata Syaikhu.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa pihaknya maupun PkS tidak pernah mengutaman politik identitas. Menurutnya hal itu bisa dilihat dari rekam jejak kedua partai di DPR.

"Kita sudah punya track record di DPR bersama PKS, tidak pernah mengedepankan politik identitas tapi kita tidak bisa melepas dari identitas Masing-masing," kata Cak Imin.

"Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa barat. KTP-nya sama-sama Jakarta barangkali. Itu identitas kita," sambungnya.

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan PKB dan PKS selama bertahun-tahun tidak pernah mengadu identitas. Tetapi ditegaskan dia, PKB dan PKS tentu mempunyai identitas masing-masing yang berbeda. Perbedaan itu yang dipansang justru memperkaya dan memperkuat kebhinekaan Indonesia.

Senada dengan Syaikhu, Cak Imin menilai saat ini waktunya meninggalkan perbedaan untuk fokus menyongsong masa depan.

"Goodbye masa lalu, perbedaan-perbedaan yang gak penting, kita songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil makmur dan sejahtera," kata Cak Imin.

Baca Juga: Menag Yaqut Sebut yang Pilih Amin Itu Bid'ah, PKB: Dianggap Publik Cuma Sampah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI