Suara.com - Bakal calon presiden atau capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, hingga kini belum menemukan sosok yang tepat untuk dijadikan bakal cawapres. Koalisi partai politik pengusung Ganjar juga masih menggodok sejumlah nama yang berpotensi mendampinginya di Pilpres 2024 nanti.
Di antara nama yang dikaji, muncul tiga nama yang dinilai berpotensi untuk menjadi pendamping Ganjar, yakni Menparekraf Sandiaga Uno, Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Bagaimana rekam jejak ketiganya? Siapa yang lebih cocok mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Simak ulasannya berikut ini.
Rekam jejak Sandiaga Uno
Baca Juga: PDIP Masih Mikir-mikir Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar
Sandiaga Uno kini merupakan salah satu kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia baru saja bergabung dengan partai berlambang Kakbah itu pada Juni 2023 lalu.
Selain itu, sekarang Sandi Uno juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Kabinet Jokowi-Maruf.
Namun sebenarnya Sandi bukanlah orang lama di politik. Ia baru terjun ke dunia politik pada 2015 ketika bergabung dengan Partai Gerindra.
Sebelumnya, Sandi merupakan sosok yang bekecimpung di dunia bisnis sebagai pengusaha dan sempat bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Sandiaga Uno, mengawali kariernya di sektor keuangan, ketika ia bergabung di Bank Summa pada 1990 silam. Ia juga pernah menjajal sejumlah perusahaan lainnya dan sempat menjadi Wakil Presiden Eksekutif NTI Resources di Kanada.
Baca Juga: Rocky Gerung Skakmat Mahfud MD soal Konflik Rempang: Kelihatan Negara Arogan ke Rakyatnya Sendiri
Pada 1997, Sandi mendirikan perusahaan penasihat keuangan bernama PT Recapital Advisors bersama rekannya Rosan Roeslani.
Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, Sandi dan Edwin Soeryadjaya juga mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya.
Adapun ketika memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada 2015, Sandi rela melepas jabatannya sebagai Direktur Utama Saratoga.
Debut pertama di politik
Setelah bergabung dengan Gerindra pada 2015, Sandi maju sebagai calon wakil gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.
Pada 2017, pasangan Anies Sandi berhasil memenangkan Pilgub DKI dengan perolehan suara sebesar 57,96 persen pada putaran ke dua.
Namun jabatan sebagai Wagub DKI tak lama ia pegang, karena pada 2019 Sandi memutuskan untuk maju sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto.
Tak seperti di Pilgub DKI, langkah Sandi dan Prabowo terhenti di Pilpres 2019. Namun ia tetap mendapatkan kesempatan untuk berkiprah di pemerintahan Jokowi.
Pada Desember 2020, Sandi dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjadiMenparekraf hingga kini.
Rekam jejak Mahfud MD
Mahfud MD memiliki rekam jejak yang mentereng. Ia pernah berkiprah di tiga sistem kekuasaan negara, yakni di legislatif, eksekutif dan yudikatif ditambah sebagai akademisi.
Kariernya dimulai ketika Mahfud menjadi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Ialam (UII) Yogyakarta. Setelah itu, ia juga berkiptrah di pemerintahan dan birokrasi sebagai Staf Ahli menteri negara Urusan HAM pada 1999-2000.
Ketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden, Mahfud dipercaya sebagai Menteri Pertahanan pada 2000-2001. Namun jabatan itu hanya ia jalankan selama tiga hari karena Gus Dur keburu dilengserkan dari posisinya sebagai Presiden RI.
Setelah itu ia menjajal di bidang legislatif, sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selanjutnya, pria kelahiran Pamekasan, Madura ini berhasil terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2008. Ia memegang jabatan itu selama dua periode.
Dan ketika Jokowi kembali terpilih sebagai presiden RI, Mahfud MD dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) hingga kini.
Rekam jejak Ridwan Kamil
Ridwan Kamil merupakan mantan Wali Kota Bandung dan Mantan Gubernur Jawa Barat yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya.
Selama menjadi pejabat publik, Ridwan Kamil atau akrab disama Kang Emil, dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang partisipatif, populis dan merakyat.
Ketika terpilih menjadi Wali Kota Bandung pada 2013, ia didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Gerindra. Kala itu berhasil mengungguli tujuh pasangan calon lainnya dengan perolehan suara sebesar 45,24 persen.
Lalu pada Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil didukung oleh empat partai politik, yakni NasDem, PPP, PKB dan Partai Hanura.
Selama menjadi kepala daerah, Kang Emil berhasil menorehkan sejumlah prestasi, di antaranya adalah membangun Bandung Command Center ketika menjabat Wali Kota Bandung.
Bandung Command Center merupakan pusat kendali Kota Bandung dengan menggunakan GPS tracking dan CCTV untuk mempermudah pemantauan kondisi kota tersebut.
Kang Emil juga pernah menerika sejumlah penghargaan bergengsi. Salah satunya penghargaan Inspirational Leader se-Asia Pasifik dalam acara Govinsider Innovation Awards 2019 yang diselenggarakan di Markas PBB pada 2019.
Dengan penghargaan ini, ia dinilai sebagai pemimpin yang visioner dan inovatif. Di antaranya melalui program desa digital sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan sejumlah daerah di Jawa Barat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan