Suara.com - Nama bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo masih terus jadi pembahasan terlebih setelah menjadi model dalam tayangan azan magrib di salah satu televisi swasta. Meski banyak yang mempermasalahkan, namun Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas justru memiliki pandangan berbeda.
Anwar tidak melihat ada masalah dalam tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar.
"Tidak masalah. Sah-sah saja," kata Anwar dikutip Senin (11/9/2023).
Padahal, warganet di media sosial saling berdebat kalau Ganjar melakukan politik identitas melalui tayangan azan yang disiarkan di televisi.
Mengenai itu, Anwar justu mempersilakan bakal capres lain untuk ikut melakukan hal serupa apabila tujuannya berdakwah.
"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," ujarnya.
![Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas temui Panji Gumilang di Rutan Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023). [Suara.com/Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/30/78798-wakil-ketua-umum-mui-anwar-abbas.jpg)
Kendati begitu, Anwar menyarankan ada kajian sebelum bakal capres ditampilkan dalam tayangan azan supaya tidak menimbulkan kegaduhan.
Ganjar Pranowo jadi perbincangan setelah muncul di azan salah satu televisi swasta. Dalam tayangan azan magrib itu awalnya dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Ganjar kemudian muncul menyambut jemaah yang akan salat.
Dalam kesempatan itu, Ganjar memakai baju koko warna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia lalu menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Selain itu, Ganjar muncul saat melakukan wudu sebelum salat. Dia juga duduk di saf depan sebagai makmum.