Suara.com - Lembaga survei Polling Institute melakukan jajak pendapat terkait dugaan Presiden Joko Widodo ikut campur alias cawe-cawe atas Golkar dan PAN yang bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden. Hasilnya, ada sejumlah responden yang mempercayainya.
Dari data yang dipaparkan, responden yang mengetahui soal deklarasi dukungan PAN dan Golkar adalah 33,4 persen. Sementara, 66,6 persen sisanya tidak mengetahuinya.
Dari para responden yang tahu, 28,3 persen percaya Jokowi melakukan cawe-cawe terhadap dukungan Golkar. Sementara, dari keseluruhan responden, 21,1 persen juga memiliki pandangan sama.
Kendati demikian, Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan, mayoritas masyarakat menilai tak mempercayai adanya campur tangan Jokowi dalam deklarasi Golkar dan PAN dalam mendukung Prabowo.
Baca Juga: Pengamat: Keluarnya PKB dari Koalisi Gerindra Tak Gerus Dukungan Kalangan NU ke Prabowo
“Dari mereka yang tahu tentang dukungan Golkar untuk Prabowo, sebesar 53,6 persen tak percaya Jokowi melakukan cawe-cawe,” ujar Kennedy saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Peta Persaingan Capres-Cawapres dan Isu-Isu Terkini’ secara virtual, Minggu (10/9/2023).
Lalu, Sebanyak 54,6 persen dari seluruh responden menyatakan tidak percaya jika Jokowi cawe-cawe dalam deklarasi Golkar untuk Prabowo.
Menurut Kennedy, hal serupa juga berlaku ketika PAN mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo. Temuan Polling Institute, hanya 17,9 persen yang percaya ada arahan Jokowi di balik dukungan PAN untuk Prabowo.
Sementara yang menilai Jokowi tetap netral jumlahnya lebih besar, mencapai 60,5 persen.
“Dari sini kita bisa membaca persepsi masyarakat yang menilai Jokowi tetap netral, tanpa ada cawe-cawe dalam deklarasi Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo,” tutur Kennedy.
Baca Juga: Survei Pilpres 2024 Polling Institute: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar, Anies Tertinggal Jauh
Pada kesempatan sama, peneliti politik Indonesia Havard University, Seth Soderborg, berpandangan, kehadiran Partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berdampak positif terhadap tingkat keterpilihan Prabowo. Hal tersebut disampaikannya ketika menjawab pertanyaan Kennedy.
"Ada penguatan (dukungan kepada Prabowo) pascadeklarasi Golkar dan PAN?" tanyanya.
"Iya, benar," jawabnya singkat.
Temuan ini didapat Polling Insitute usai menggelar survei dalam rentang 21-25 Agustus 2023. Survei melalui sambungan telepon tersebut menempatkan 1.201 responden, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.