Suara.com - Hubungan antara Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan Anies Baswedan bisa dibilang sangat baik. Untuk itu, ada kemungkinan mereka akan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta ini dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Namun, pihak-pihak sekitar Anies tampaknya kurang disukai oleh PA 212. Belakangan, mereka bahkan mengecam pasangan calon Anies-Imin yang dinilai tak mewakili umat. Adapun berikut, jejak PA 212 soal potensi dukungan untuk Anies.
Jejak PA 212 Soal Kemungkinan Dukung Anies
PA 212 dalam aksinya beberapa tahun lalu disebut-sebut membantu Anies dan Sandiaga Uno memenangkan Pilgub DKI 2017. Pesta demokrasi ini dilakukan usai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlibat kasus penistaan agama.
Baca Juga: Permintaan Alissa Wahid ke PKB: Akui Pernah Menyakiti dan Stop Jualan Nama Gus Dur!
Berkaitan dengan hal itu, muncul pertanyaan apakah PA 212 akan kembali mendukung Anies dalam Pilpres 2024. Saat deklarasi selesai dilakukan oleh Partai NasDem pada 2022 lalu, mereka pun memberikan tanggapan soal dukungan tersebut.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang saat itu juga menjabat Koordinator Humas menyebut pihaknya tidak mendukung deklarasi NasDem karena takut memecah belah umat. Ia pun mengungkap sejumlah alasannya yang berkaitan dengan para kader.
Ia diketahui pernah melaporkan kader NasDem yakni Viktor Laiskodat dengan dugaan penistaan agama. Novel juga curiga partai ini menjalin kerja sama dengan Partai Komunis Cina. Sebab, jaringan medianya kerap memframing berita-berita soal FPI.
Lalu, terkait tujuh orang para petinggi FPI termasuk Habib Rizieq Syihab yang dipenjara atas kasus Perayaan Maulid dan kasus RS UMI. Ia menduga jika Jaksa Agung, Muhamad Prasetyo yang merupakan kader NasDem ikut terlibat dalam pemenjaraan ulama.
Kecewa Anies Dipasangkan dengan Cak Imin
Baca Juga: Bukan AHY, Surya Paloh Sosok yang Gebrak Meja Saat Rapat Cawapres Anies?
Baru-baru ini, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menyayangkan langkah Anies yang setuju saja dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Ia menyebut Anies seharusnya bisa lebih teliti dalam melihat rekam jejak Cak Imin.
"Imin seorang politikus yang memang berambisi menjadi cawapres dan isunya KPK akan segera memeriksa Imin karena kasus dugaan korupsi terkait TKI," ujar Novel kepada Warta Ekonomi, jaringan Suara.com, sebagaimana dikutip Rabu (6/9/2023).
Novel juga menilai penetapan Cak Imin telah mencoreng proses pencapresan Anies. Lalu, sosoknya itu bukan yang bisa dianggap mewakili ulama atau umat yang dibutuhkan Anies. Di mana hal ini pernah berhasil saat diterapkan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Ini (pasangan Anies dan Cak Imin mencoreng pencapresan. Ini jauh dari harapan umat dan jelas bukan representasi dari ulama," lanjut Novel.
Meski begitu, Novel masih menunggu keputusan Habib Rizieq terkait capres yang akan didukung. Hingga kini, memang belum ada pengumuman resmi dari mereka terkait hal ini. Jadi, tak bisa dipastikan apakah PA 212 bakal mendukung Anies atau tidak.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti