Suara.com - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengubah peta politik usai resmi menjadi pasangan bakal capres dan cawapres 2024. Keduanya diusung oleh Partai NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Munculnya pasangan tersebut tak diduga-duga. Sebab sebelumnya masing-masing berada di koalisi partai politik yang berbeda. Cak Imin berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sementara itu, Anies sebelumnya digadang-gadang akan didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuju Pilpres 2024. Namun nyatanya, Cak Imin lah yang menjadi bacawapres Anies, bukan AHY.
Lantas seperti apa rekam jejak AHY dan Cak Imin? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Kronologi Anies Depak AHY dan Pilih Cak Imin: Diwarnai Gebrak Meja
Rekam Jejak Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Selain akrab disapa Cak Imin, Muhaimin Iskandar juga kerap disapa Gus Imin. Sebab ia merupakan anak dari salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU), yakni Muhammad Iskandar.
Cak Imin atau Gus Imin lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966. Pada 1998, karier politiknya dimulai.
Ketika itu, ia dan sejumlah tokoh NU lainnya, seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sosoknya langsung dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PKB.
Pada Pemilu 1999, ketika usianya masih 33 tahun, Cak Imin berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKB.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Sempat Komunikasi Dengan Megawati, Elite PDIP: Cawapres Ganjar Masih Dinamis
Ketika itu pula, Cak Imin berhasil menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004. Tak hanya sekali, jabatan itu kembali ia pegang ketika Cak Imin terpilih lagi menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Selain di parlemen, karier politik Cak Imin juga moncer di eksekutif. Pada 2009-2014, ia dipercaya untuk menjadi Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, tepatnya di masa pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Berkat keberhasilannya memimpin PKB, sejumlah kader parpol tersebut juga berhasil menduduki posisi menteri di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada 2014-2019.
Rekam Jejak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY lahir di Bandung, 10 Agustus 1978. Meski kini ia menjabat sebagai Ketum Partai Demokrat, AHY mengawali kariernya di dunia militer.
Sebelum terjun ke politik, AHY merupakan perwira TNI Angkatan Darat yang berkarier selama 16 tahun dengan pangkat terakhir sebagai Mayor.
Pada 2017, ia memutuskan untuk pensiun dari militer dan menjajal dunia politik. Debut pertamanya adalah ketika AHY mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketika itu ia maju sebacai calon gubernur, berpasangan dengan Sylviana Murni, seorang birokrat yang sudah cukup berpengalaman di Pemprov DKI Jakarta.
Pasangan Agus-Sylvi ketika itu didukung oleh Partai Demokrat, PKB, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Setelah melewati serangkaian tahapan Pilkada, tibalah hari pemungutan suara pada 15 Februari 2017.
Pasangan Agus-Sylvi kalah pada putaran pertama lantaran hanya meraih 17,06 persen suara, jauh di bawah pasangan Anies-Sandi 39,95 persen dan pasangan Ahok-Djarot 42,99 persen suara.
Setelah kekalahan itu, AHY tak kapok berpolitik. Ia kemudian dipercaya menjadi Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan Partai Demokrat di Pileg 2019.
Dari kerja kerasnya, elektabilitas Partai Demokrat berada di angka 7,8 persen di Pileg 2019. Padahal sebelumnya elektabilitas partai tersebut hanya berkisar 4 hingga 5 persen.
Setelah Pileg 2019 usai, Partai Demokrat melakukan perombakan pengurus internal dan AHY diangkat menjadi Waketum Partai Demokrat.
Dan puncak karier AHY di partai besutan SBY itu terjadi pada Maret 2020. Kala itu ia terpilih menjadi Ketum Partai Demokrat dalam Kongres V Partai Demokrat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan