Ganjar Kudu Waspada, Isu Kemiskinan Berpotensi Jadi 'Alat Serang'

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 03 September 2023 | 17:05 WIB
Ganjar Kudu Waspada, Isu Kemiskinan Berpotensi Jadi 'Alat Serang'
Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo usai ikut dalam pertemuan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO di Kantor DPP PDIP, Japan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (28/8/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago memandang, bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo perlu mengantisipasi isu kemiskinan yang kemungkinan jadi 'alat serangl menjelang Pilpres 2024.

Oleh karena itu, dia meminta Ganjar yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Tengah perlu menjelaskan kinerjanya dalam memangkas angka kemiskinan di Jateng.

"Maka, poin yang cukup menjadi hal menarik saya lihat adalah (angka) kemiskinan di Jateng ini menjadi apakah batu loncatan atau tolok ukur kinerja Ganjar atau bagaimana. Ini yang perlu kita lihat dahulu," kata Arifki melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada bulan September 2013 persentase penduduk miskin di Jateng sebanyak 14,44 persen, sedangkan pada bulan Maret 2023 persentase penduduk miskin di Jateng 10,77 persen.

Baca Juga: Elektabilitas AHY Jika Dipasangkan Prabowo atau Ganjar Pranowo

Arifki menilai upaya pemerintah Jateng dalam mengurangi jumlah warga miskin belum maksimal sehingga potensial menjadi peluru untuk menyerang Ganjar pada Pilpres 2024.

Menurut dia, isu kemiskinan di Jateng bisa berpengaruh pada tingkat elektabilitas Ganjar yang sudah diusung menjadi calon presiden oleh PDI Perjuangan.

Oleh karena itu, dia menilai bahwa Ganjar sebelum mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 5 September 2023 perlu menjelaskan kinerjanya kepada masyarakat, tidak hanya soal mengatasi kemiskinan, tetapi juga hal lain.

"Jadi, di bagian tertentu sudah baik. Namun, segmen kemiskinan masih meningkat. Oleh karena itu, saya melihat ini masih menjadi tantangan bagi Ganjar dan perlu menjelaskan kepada publik," ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan bahwa pemerintahannya sedang fokus mengurangi kemiskinan ekstrem di 17 kabupaten prioritas, yakni Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.

Baca Juga: Momen Pendukung Ganjar Bernyanyi di Depan Hotel Tempat Deklarasi Anies-Cak Imin

Salah satu caranya adalah menggandeng perangkat desa untuk mendorong program-program padat karya.

"Karena beberapa desa itu anggaran ini dieksekusi dengan model-model padat karya sehingga banyak orang bekerja," ucap Ganjar. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI