Jawab Harapan PKS Tetap di Koalisi Perubahan, Demokrat: Kali ini Kita Tidak Bisa Bersama

Minggu, 03 September 2023 | 16:53 WIB
Jawab Harapan PKS Tetap di Koalisi Perubahan, Demokrat: Kali ini Kita Tidak Bisa Bersama
Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan cabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. [Bidik layar/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PKS berharap partai Demokrat tetap bersama di Koalisi Perubahan untuk Persatuan mendukung Anies Baswedan. Menanggapi harapan itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demorkat Jansen Sitindaon menegaskan ihwal adanya keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Keputusan itu yang kini menjadi sikap Demokrat terhadap keberadaan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Majelis Tinggi Partai Demokrat kemarin secara resmi kan sudah memutuskan kami telah mencabut dukungan ke mas Anies dan kami secara resmi keluar/tidak lagi berada di koalisi. Itu sikap kami Demokrat," kata Jansen melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (3/9/2023).

Jansen menyampaikan pihak menghormati apapun keputusan PKS terkait Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Bagi Demokrat, hubungannya dengan PKS memang selalu hangat dan baik, terlebih bersama selama satu tahun di koalisi. 

Baca Juga: Sejarah Hotel Majapahit: Tempat Deklarasi Anies-Cak Imin Jadi Saksi Perobekan Bendera Biru

"Untuk teman kami PKS, kami juga menghormati apapun keputusan teman-teman terkait koalisi ini dan mendoakan yang terbaik untuk sahabat semua. Jika kali ini kita tidak bisa bersama, diwaktu yang lain kita akan bersama lagi. Apapun kalian adalah tetap teman terbaik kami," ujar Jansen.

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menghormati keputusan Partai Demokrat yang memilih hengkang dari Koalisi Perubahan serta tidak lagi dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

Pernyataan tersebut disampaikannya menyikapi perkembangan politik kekinian yang kian dinamis. 

"Kami memahami dan meghormati juga Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan pencalonan bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam konferensi persnya di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9). 

Ia mengatakan, justru pihaknya masih berharap Partai Demokrat tetap berada dalam koalisi dan tetap mengusung Anies di 2024. 

Baca Juga: PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Demokrat yang Hengkang dari Koalisi Anies-Cak Imin

"Sesungguhnya ya kami sangat berharap pada Partai Demokrat untuk bisa tetap pada koalisi perubahan untuk persatuan dan mengusung saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden republik Indonesia," tuturnya. 

Cabut Dari Koalisi

Sebelumnya, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) jelang Pilpres 2024. Hal itu merupakan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat usai menggelar sidang lantaran merasa dikhianati Anies Baswedan dan Partai NasDem. 

"Baru saja Majelis Tinggi Partai Demokrat dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai pak SBY juga dihadiri wakil ketua MTP yaitu ketum AHY mengadakan rapat baru aja selesai dan di dalam rapat tersebut," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dalam konferensi persnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9). 

Dalam sidang MTP tersebut, Andi menegaskan, hasilnya pertama Demokrat memutuskan untuk mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai bacapres di Pilpres 2024. 

"Pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," kata Andi. 

Kemudian yang kedua, ia menegaskan, dengan dicabutnya dukungan ke Anies, Demokrat tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan. 

"Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini," tuturnya. 

"Demikian dua keputusan rapat dari Majelis Tinggi Partai yang baru saja berlangsung malam ini di Cikeas," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI